Air Minum Kemasan Galon Ramah Lingkungan

Jumat, 22 Februari 2019 – 15:51 WIB
Ilustrasi galon Aqua. Foto: Aqua

jpnn.com, JAKARTA - Pakar teknologi lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Enri Damanhuri menilai air minum dalam kemasan galon memiliki arti penting untuk lingkungan.

Menurut dia, air minum dalam kemasan galon sudah menjadi solusi di Indonesia selama puluhan tahun.

BACA JUGA: Danone-Aqua Luncurkan Botol Plastik 100 Persen Hasil Daur Ulang

"Coba kita perhatikan, hampir tidak pernah terlihat galon di tempat sampah. Produsen menggunakan kemasan ini secara berulang dan mampu mendaur ulang galon bekas menjadi kemasan galon lagi," kata Enri di Jakarta, Jumat (22/2).

Guru Besar ITB itu menambahkan, kemasan galon juga unik karena hanya tersedia di Indonesia sebagai solusi atas belum banyak tersedianya infrastruktur air siap minum (tap drinkable water).

BACA JUGA: Danone Bakal Pasarkan Aqua 1,1 Liter Kemasan Daur Ulang

Dia pun memuji  penggunaan kemasan galon pada industri air minum kemasan sebagai sumber air minum keluarga.

Menurut Enri, setiap kemasan memiliki keunggulan sendiri dari segi pertimbangan ketahanan, keamanan, maupun keramahan terhadap lingkungan.

BACA JUGA: 2025, Danone Targetkan 50% Kemasan Botol Bisa Daur Ulang

“Misalnya, kemampuan untuk didaur ulang, sumber daya yang diperlukan untuk produksi, atau jejak karbon yang ditinggalkan. Yang terpenting ialah perlakuan kita terhadap kemasan setelah kita konsumsi," kata Enri..

Air kemasan galon yang biasanya disajikan melalui alat dispenser di rumah dan kantor juga terbukti memberi alternatif utama untuk pemenuhan kebutuhan hidrasi serta ramah lingkungan.

"Ini karena menggunakan kemasan isi ulang yang bervolume besar dan bisa didaur ulang," kata Enri.

Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, Aqua adalah merek pertama yang memperkenalkan kemasan galon pada 1983.

Dia menambahkan, sampai saat ini 70 persen bisnis Aqua masih menggunakan kemasan galon yang ramah lingkungan.

"Tentu saja karena kebutuhan konsumen yang beragam, kami juga menyediakan ragam kemasan lain, termasuk kemasan botol kaca dan kemasan plastik PET," kata Arif.

Dia menjelaskan, fungsi kemasan dalam produk makanan dan minuman ialah untuk menjaga kualitas produk sejak diproduksi hingga dikonsumsi.

Hingga saat ini hanya sedikit negara yang industri air minumnya menggunakan kemasan botol galon secara besar-besaran.

"Biasanya karena ada keterbatasan akses air minum di negara-negara tersebut. Indonesia, Meksiko, dan Turki merupakan negara yang industri air minumnya menggunakan kemasan galon secara masal," kata Arif.

Menurut Arif, membeli galon membutuhkan dana investasi yang cukup besar.

“Banyak perusahaan air minum kemasan (AMDK) di Indonesia yang tidak menjual produknya dalam kemasan galon," tegas Arif.

Dia menjelaskan, kemasan galon berperan sebagai sumber air isi ulang di rumah, di kantor bahkan di beberapa tempat lain seperti restoran.

"Keberadaan air minum dalam kemasan galon ini bisa menjadi jawaban atas keinginan masyarakat akan air minum yang bisa mengusi ulang tempat minum mereka. Aqua telah menyediakan solusi ini bagi masyarakat Indonesia selama lebih dari 45 tahun," jelas Arif.

Sementara itu, aktivis lingkungan dari Waste4Change Bijaksana Rumekso mengatakan, kemasan galon memang salah satu yang ramah lingkungan.

"Jika sistem ekonomi sirkular diterapkan dalam proses pengolalaan plastik bekas kemasan dan tidak ada kemasan plastik bekas yang bocor ke lingkungan, persoalan sampah plastik ini bisa diatasi," kata pria yang akrab disapa Sano itu. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Mamin Harus Manfaatkan Produk Hasil Daur Ulang


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler