Air Waduk Wonorejo Hanya Cukup 4 Bulan

Minggu, 24 Agustus 2014 – 19:49 WIB
Waduk Wonorejo. Foro: Radar Tulungagung

jpnn.com - TULUNGAGUNG – Musim kemarau membuat debit air berkurang. Misalnya, di Waduk Wonorejo. Stok air di waduk tersebut diperkiraan cukup sampai empat bulan atau November mendatang saja.

Meski demikian, Perum Jasa Tirta memastikan tidak akan memengaruhi suplai air di Waduk Wonorejo hingga akhir musim kemarau yang diperkirakan sampai November. Hal itu berdasar pemantauan yang dilakukan setiap hari terkait dengan elevasi air di waduk.

BACA JUGA: Dicurigai Babi Ngepet, Tikus Raksasa Gegerkan Warga Sangatta

Hingga kini, elevasi masih aman, yakni sekitar 176,57 mdpl (meter di atas permukaan laut). Hal itu diungkapkan Quality Control Divisi ASA II Perum Jasa Tirta I Anang Hariyanta Sabtu (23/8). Menurut dia, jumlah air di waduk kini cukup untuk berbagai keperluan utama. Di antaranya, irigasi, produksi, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Selain itu, jumlahnya masih mencukupi hingga akhir kemarau nanti.

’’Selama pola kebutuhan airnya tidak berubah sebagaimana estimasi dalam perencanaan, kekeringan itu seharusnya tidak akan pernah terjadi. Setidaknya hingga akhir November nanti,’’ katanya.

BACA JUGA: Diancam Foto Bersama Wanita Disebar, Legislator Bengkulu ke Polisi

Anang, sapaan akrab Anang Hariyanta, kemudian menunjukkan data elevasi air waduk yang kini masih mengalami surplus dibandingkan dengan pola pasokan air yang ditetapkan TKPSDA (tim koordinasi pengelolaan sumber daya air) Jatim. Permukaan air waduk hingga akhir pertengahan Agustus berada di titik elevasi 176,57 mdpl. Tinggi permukaan air waduk 11,98 meter lebih tinggi dibandingkan dengan pola pasokan air yang ditetapkan TKPSDA Jatim, yakni 164,59 mdpl.

’’Pola penyusutan air waduk kini rata-rata 27 sentimeter per hari (24 jam). Dengan selisih elevasi yang mencapai 11,98 meter dan pola inflow 0,03 m³ per detik, kami bisa memastikan pasokan air waduk aman hingga akhir musim kemarau,’’ jelasnya.

BACA JUGA: Sepi, Banyak Panti Pijat di Dolly Dijual

Akhir November menjadi patokan pemenuhan kebutuhan air baku oleh Perum Jasa Tirta. Sebab, secara klimatologi Indonesia menjadi fase transisi musim, dari kemarau ke penghujan. Suplai air pasca-November diasumsikan kembali meningkat seiring datangnya musim hujan selama periode Desember–Juni.

Sementara itu, penyaluran air dari waduk disesuaikan berdasar pola pasokan yang direncanakan sejak awal oleh TKPSDA. ’’Selama petani kita mematuhi pola tanam yang direncanakan dinas pertanian, kekhawatiran akan kekeringan kecil terjadi,’’ tegas Anang.

Sebagaimana diketahui, Waduk Wonorejo yang diresmikan pada 2000 terletak di kaki Gunung Wilis, Kecamatan Pagerwojo. Luas genangan waduk tadah hujan tersebut mencapai 3,85 km² dengan daya tampung air maksimal sekitar 107, 238 juta m³ pada elevasi puncak 183,00 mdpl.

Waduk buatan yang telah diserahterimakan ke Perum Jasa Tirta sejak 2005 dari Kementrian PU itu diproyeksikan sebagai pengendali banjir sekaligus pengatur suplai air untuk memenuhi kebutuhan irigasi pertanian, industri, PDAM, serta PLTA Niama di Tulungagung selatan. (wen/and/JPNN/c15/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jasad Yosep Membusuk di Kamar Kos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler