AirAsia Tambah Penerbangan ke Lombok, Medan, dan Jakarta

Kamis, 16 November 2017 – 02:34 WIB
AirAsia. Foto dok Humas

jpnn.com, JAKARTA - Asia Tenggara, kawasan yang menjadi rumah bagi 700 juta orang, berambisi terus mengembangkan perekonomiannya.

Salah satunya melalui sektor pariwisata. Di sektor tersebut, maskapai penerbangan berperan penting dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

BACA JUGA: Terakhir di Tahun ini, Promo Kursi Gratis dari AirAsia

CEO AirAsia Group Tony Fernandes menyatakan, adanya penerbangan berbiaya rendah membuat penetrasi industri penerbangan bisa berkembang cepat di kawasan ASEAN.

’’Enam belas tahun lalu jumlah penumpang AirAsia hanya 200 ribu orang dan tahun ini bisa menembus 73 juta penumpang,’’ katanya saat peluncuran aircraft livery I Love ASEAN di Manila, Filipina, kemarin (14/11).

BACA JUGA: AirAsia Indonesia Luncurkan Layanan WiFi

I Love ASEAN sengaja diluncurkan AirAsia untuk memperingati 50 tahun berdirinya ASEAN.

Aircraft livery tersebut mewakili ciri khas dari sepuluh negara seperti batik cetak dari Malaysia, ulos Batak (Indonesia), tapis (Filipina), poom khao bin (Thailand), trong dong (Vietnam), kbach pka Chan (Kamboja), Lao phouthai (Laos), chate (Myanmar), jongsarat (Brunei), dan Vanda Miss Joaquim (Singapura).

BACA JUGA: 2018, AirAsia Terbang Langsung ke Manila dari Bali & Jakarta

Peluncuran I Love ASEAN juga menandai kolaborasi AirAsia dengan artis sekaligus pebisnis asal Indonesia, yakni Daniel Mananta, melalui peluncuran kaus bertajuk Damn I Love ASEAN sebagai merchandise resmi dari AirAsia.

Tony menyatakan terinspirasi brand Damn I Love Indonesia untuk pembuatan merchandise tersebut.

’’ASEAN membutuhkan lebih banyak brand lokal yang bisa mengglobal. Untuk itu, kami juga berkomitmen dalam mengenalkan produk-produk terbaik ASEAN ke masyarakat global seperti Indonesia, Malaysia, maupun Thailand,’’ jelasnya.

Bukan hanya itu, menurut dia, penerbangan berbiaya murah juga mampu mendorong industri pariwisata di ASEAN.

’’Tinggal kita sebagai warga ASEAN bisa memberikan pelayanan yang baik dan menunjukkan kepada masyarakat dunia betapa ramahnya ASEAN,’’ imbuhnya.

Penetrasi pasar penerbangan murah di ASEAN pun cukup tinggi, yakni mencapai 57 persen.

Hal tersebut mampu mendorong kunjungan wisatawan internasional ke kawasan dengan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada kuartal ketiga 2017 tersebut.

Sejak 2011, kunjungan turis ke ASEAN mampu tumbuh 25 persen.

Pada 2015 jumlah kunjungan turis ke ASEAN mencapai 108,9 juta orang.

Angka itu bertambah menjadi 112 juta kunjungan turis pada 2016.

’’Untuk tahun ini ASEAN optimistis bisa memenuhi kunjungan turis hingga 120 juta orang,’’ kata Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN AKP Mochtan.

Pertumbuhan tersebut juga didorong adanya kebijakan open sky di ASEAN.

Pada 2023 pun diprediksi jumlah kunjungan ke ASEAN menembus angka 145 juta orang.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar di ASEAN juga menjadi salah satu pasar terpenting bagi maskapai penerbangan, termasuk AirAsia.

Maskapai penerbangan asal Malaysia tersebut memiliki sembilan rute domestik dan 26 rute internasional di Indonesia.

Tahun depan AirAsia menambah rute penerbangan internasional ke Lombok, Medan, dan Jakarta.

Presiden Direktur AirAsia X Indonesia Kpt Sulistyo Nugroho Hanung menyatakan, untuk penerbangan berjarak lebih dari empat jam, tahun depan ada tambahan minimal dua rute penerbangan internasional dari Indonesia.

’’Selama ini untuk rute dengan penerbangan lebih dari empat jam, kami hanya punya dua rute, yakni Denpasar–Narita dan Denpasar–Mumbai,’’ jelasnya.

Dia menyatakan, untuk rute Denpasar–Mumbai, load factor-nya hampir 70 persen, sedangkan Denpasar–Mumbai telah mendekati 80 persen.

Adanya rute baru tahun depan diharapkan bisa menaikkan load factor menjadi 80–90 persen.

’’Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata untuk penambahan rute baru. Tujuannya, bisa turut mendorong pariwisata di Indonesia. Selain Bali, kami juga terus mengembangkan daerah lain di sekitarnya,’’ tegasnya.

Misalnya, Lombok (Mandalika) dan Medan (Danau Toba) yang menjadi sepuluh destinasi prioritas pemerintah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia. (vir/c5/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dideportasi dari Bali, Bule Rusia Sayat Lengan Sendiri


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler