Airborne Operation Kolaborasi TNI dan Komando Indo-Pasifik AS Terpaksa Batal Gara-Gara Abu Vulkanik

Sabtu, 09 September 2023 – 21:49 WIB
Prajurit TNI bersama U.S Army saat mengikuti latihan gabungan Long Distance Airborne Operation sebagai bagian dari Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) Tahun 2023. Foto: dok. TNI AU

jpnn.com, PASURUAN - Kegiatan Long Distance Airborne Operation rangkaian puncak latihan bersama Super Garuda Shield 2023 TNI dan Komando Indo-Pasifik AS terpaksa dibatalkan karena kendala kondisi alam.

Hal ini disampaikan Danbrigif 18 Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo yang turut dalam kegiatan tersebut. 

BACA JUGA: TNI Mengajari Pelajar di Perbatasan RI - Malaysia Cara Berkebun

Menurut Letkol Danang, pembatalan itu dilakukan setelah U.S Force memantau kondisi abu vulkanik Gunung Semeru yang dikhawatirkan mengganggu penerbangan pesawat.

"Untuk keterlambatan dan atau pembatalan yang sebelumnya direncanakan pukul 08.00 waktu setempat, atau ToT (Time over Target) itu dikarenakan dari pihak U.S Force mengatakan bahwa abu vulkanik dari Gunung Semeru sudah memasuki batas wilayah terbang dari U.S Force itu sendiri sejauh 50 nautical mile. Mereka menganggap bahwa abu itu membahayakan pesawat yang akan melintas setelah usai penerjunan. Oleh karena itu dibatalkan yang tadinya rencana berangkat dari bandara base Jepang di Atsugi," ujar Letkol Inf Danang.

BACA JUGA: Resmikan Gedung Baru UBS Gold, Panglima TNI Sampaikan Pesan Khusus

Danang mengatakan sebelumnya 50 Prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dari Batalyon Komando (Yonko) 464/Nanggala telah siap mengikuti Operasi Lintas Udara Jarak Jauh (Long Distance Airborne Operation) sebagai bagian dari Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) Tahun 2023, yang berangkat dari Pangkalan Militer Atsugi, Jepang pada Jumat (8/9).

Direncanakan para prajurit baret jingga tersebut akan diterbangkan sejauh 5.589 kilometer melintasi Samudera Pasifik dengan menggunakan Pesawat Angkut Raksasa AU Amerika Serikat  Boeing C-17 Globemaster.

BACA JUGA: Latih Kekuatan Fisik, Para Prajurit TNI Berjibaku di Super Garuda Shield

Pada operasi lintas udara jarak jauh ini, para prajurit Yonko 464 Nanggala menempuh perjalanan selama 8 jam menuju Indonesia, untuk selanjutnya diterjunkan dengan menggunakan parasut T-11 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Grati, Pasuruan, Jawa Timur.

Pada kesempatan Latma ini ke 50 prajurit Kopasgat dipimpin langsung oleh Pasiops Yonko 464 Kopasgat Kapten Pas Nur Syahbani R.

Selain personel dari Kopasgat, kegiatan Latma Operasi Lintas Udara Jarak Jauh juga diikuti oleh matra TNI lain, dengan komposisi 21 prajurit dari Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha, 25 prajurit Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha dan 29 prajurit dari Brigif Para Raider 18 yang dipimpin oleh Danbrigif 18 Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo.

Sebelumnya para prajurit mendapat kesempatan dalam mengikuti Ground Trainning Familirisasi Parasut T-11, Ground Training Airbone Operation, gladi peta dan model, latihan multilateral drill teknis dan taktis serta melaksanakan olahraga Airborne multilateral selama di Narashino, Jepang bersama para prajurit lain dari beberapa negara, yaitu dari Angkatan Berdenjata Jepang, Amerika Serikat dan Inggris.

"Kalau untuk teknik pengenalannya sendiri kita melaksanakan ground training selama di Jepang di brigade infantri satu Jepang, first airborne brigade. Secara keseluruhan personel TNI Indonesia sudah siap sebanyak 125 orang," tuturnya. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler