Airlangga Berbagi Kabar Baik soal Perekonomian

Kamis, 16 September 2021 – 12:30 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kabar baik soal ekonomi Indonesia. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kabar baik soal perekonomian Indonesia dan global.

Menurut dia, pemulihan ekonomi dalam negeri dan global mulai terlihat dari beberapa indikator, salah satunya surplus neraca perdagangan.

BACA JUGA: Jelang Forum KTT G20, Menko Airlangga Gencar Lakukan Hal ini

Airlangga membeberkan nilai ekspor Indonesia yang pada Agustus 2021 mencapai USD 21,42 miliar.

"Angka itu tercatat sebagai rekor tertinggi sepanjang masa setelah terakhir kalinya pada Agustus 2011 sebesar USD 18,60 miliar," kata Airlangga seperti dikutip dari laman resmi eko.go.id, Kamis (16/9).

BACA JUGA: Menko Airlangga Dengarkan Curhat PKL Penerima Bantuan Pemerintah di Medan

Airlangga memerinci realisasi ekspor itu meningkat 20,95 persen (mtm) atau 64,1 persen (yoy).

Peningkatan tersebut menopang nilai perdagangan Indonesia periode Agustus 2021 yang tercatat surplus USD 4,74 miliar dan merupakan rekor tertinggi sejak Desember 2006 sebesar USD 4,64 miliar.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sampaikan Pesan Pak Jokowi

“Pencapaian ini mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut sejalan dengan pemulihan permintaan global,” ujar Ketum Golkar itu.

Airlangga mengatakan peningkatan ekspor Indonesia turut mengkonfirmasi perbaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia Agustus 2021.

PMI meningkat menjadi 43,7 dari sebelumnya berada di level 40,1 pada Juli 2021.

"Level PMI Indonesia ini juga lebih baik dibandingkan beberapa negara di ASEAN seperti Myanmar di level 36,5, Vietnam 40,2, dan Malaysia 43,4," ungkapnya.

Airlangga juga mengatakan peningkatan ekspor terbesar pada Agustus 2021 terjadi pada komoditi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar USD 1.544,8 juta, bahan bakar mineral (HS 27) USD 573,2 juta dan bijih logam (HS 26) USD 213,1 juta.

Sementara itu, negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan terbesar dibanding bulan sebelumnya di antaranya China USD 1.212,2 juta, India USD 759,1 juta, dan Jepang USD 453,2 juta.

Sejalan dengan peningkatan ekspor, sisi impor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai USD 16,68 miliar yang naik sebesar 10,35 persen (mtm) atau 55,26 persen (yoy).

Menurut Airlangga, mobilitas masyarakat yang mulai meningkat seiring dengan pelonggaran PPKM menjadi indikasi penyebab peningkatan dari sisi impor.

Kenaikan impor pada Agustus 2021 ditopang oleh peningkatan impor barang modal sebesar 34,56 persen (yoy) dan bahan baku atau penolong 59,59 persen (yoy).

“Ini menunjukkan peningkatan kapasitas produksi industri di Indonesia serta geliat ekonomi Indonesia yang terus pulih,” ujarnya.

Struktur impor Indonesia pada Agustus 2021 didominasi oleh impor bahan baku atau penolong yang mencapai 74,2 persen dari total impor dan di susul oleh barang modal mencapai 14,47 persen dan barang konsumsi sebesar 11,33 persen.

"Indikasi perekonomian Indonesia yang produktif melalui penciptaan nilai tambah yang lebih besar baik untuk kebutuhan domestik maupun untuk diekspor kembali," tegas Airlangga Hartarto. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler