Airlangga Buka-bukaan soal Strategi Pemerintah Menghadapi Inflasi Global

Kamis, 29 Desember 2022 – 15:26 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia bergegas menghadapi tantangan inflasi pada 2023. Foto: Dok. Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 dan geopolitik menjadi tantangan bagi perekonomian global.

Sebab, berbagai kendala itu memantik inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Airlangga Optimistis Indonesia Tahan Banting saat Resesi Global, Ini Rahasianya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah Indonesia bergegas menghadapi tantangan inflasi pada 2023.

Menurutnya, salah satu caranya dengan memanfaatkan kepercayaan dunia untuk mendorong investasi.

BACA JUGA: Program Kartu Prakerja Berlanjut pada 2023, Menko Airlangga: Fokus Peningkatan Kompetensi

Upaya itu, kata dia, telah dilakukan melalui keikutsertaan menyepakati Deklarasi Bali di G20 yang digelar beberapa waktu lalu.

Di dalam deklarasi tersebut negara G20 sepakat berkomitmen pada sejumlah kebijakan strategis dan concrete deliverables. Concrete deliverables merupakan kumpulan proyek, program, atau inisiatif dari negara-negara G20 yang berkaitan dengan pilar-pilar Presidensi Indonesia.

Ada 226 proyek, program, atau inisiatif ini bersifat multilateral dan 140 proyek bilateral dengan nilai total USD 71,5 miliar ini terdapat di Concreter deliverables. Selain itu, G20 Bali juga menyepakati sejumlah komitmen investasi dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Korea Selatan, Turkiye.

"Berbagai komitmen investasi tersebut perlu segera ditindaklanjuti dan dimonitor. Selaku Troika G20 2023 bersama dengan India, Indonesia perlu memastikan implementasi dari berbagai komitmen tersebut. Sebagai Troika, Indonesia akan menjaga keberlanjutan hasil pembahasan berbagai isu strategis yang berhasil disepakati di Bali," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12).

Airlangga juga mengungkapkan pemerintah berupaya melalui transformasi struktural implementasi UU Cipta Kerja. Hal itu untuk menjaga resiliensi ekonomi pada 2023.

Adapun transformasi struktural dan reformasi regulasi melalui implementasi UU Cipta Kerja dan meningkatkan investasi, mendorong penciptaan kerja dan kemudahan berusaha. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler