Airlangga Dilirik PKS, Golkar Yakin Anggota KIB Segera Bertambah

Selasa, 20 September 2022 – 15:08 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Golkar Lamhot Sinaga mengungkapkan bahwa komunikasi soal koalisi antara pihaknya dengan PKS telah terjalin sejak lama. Karena itu, dia tak heran Ketua Umum Golkar Hartarto masuk radar bakal capres partai bernuansa islami tersebut.

“Tetapi seiringnya dengan dinamisnya fluktuasi koalisi ini ya sampai hari ini memang belum ada keterikatan antara Golkar dan PKS,” jelas Lamhot saat dihubungi, Selasa (20/9).

BACA JUGA: Nurul Golkar Sebut Ada Pihak yang Ingin Memecah Belah TNI Lewat Andika dan Dudung

Lamhot menambahkan, Golkar melihat PKS sudah 10 tahun di luar kekuasaan pemerintah. Dia yakin, sebuah parpol tidak ingin berlama-lama dalam situasi tersebut.

“PKS kan punya target bahwa pilpres yang akan datang mereka mengusung calon yang menang. Jadi mereka ingin berada di pemerintahan,” katanya.

BACA JUGA: Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Menunjukkan Tren Positif

Dengan dasar itu, Lamhot yakin, PKS akan bersama dengan Golkar menghadapi Pemilu 2024. “Dan mungkin juga sekaligus merepat bergabung dengan KIB,” imbuhnya.

Lamhot menilai, komunikasi antara Golkar dan PKS bahkan sudah terbangun sebelum terbentuknya KIB. Namun lagi-lagi, belum ada komitmen antara satu dan lainnya.

BACA JUGA: Inilah yang Dibahas Prabowo - Airlangga saat Pertemuan Empat Mata

“Kan pada waktu KIB belum terbentuk PKS dengan Golkar sudah lama membangun komunikasi,” tegas dia lagi.

Mengenai saat ini PKS lebih dekat dengan poros NasDem, Golkar yakin, pada akhirnya partai pimpinan Ahmad Syaikhu tersebut akan bergabung dengan KIB yang dipimpin oleh Golkar.

Sebab, KIB belum membahas capres dan cawapres hingga saat ini. Meskipun, Golkar telah mencalonkan Airlangga sebagai capres.

Sementara poros lain sudah menggadang sejumlah nama untuk menjadi capres. NasDem misalnya dengan Anies Baswedan, atau Demokrat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Itu yang membuat awalnya komunikasi dengan PKS mentok. Karena punya jagoan capres masing-masing.

“Memang pada saat itu komunikasi antara PKS dengan Golkar agak terkendala ya, tapi dalam konteks KIB, Golkar kita tidak memaksakan walaupun di internal Golkar bulat ya. Tapi kemudian kami punya kesepakatan bahwa tahapan itu akan kita bahas di akhir,” ujar dia.

Lamhot yakin, PKS pada akhirnya bakal gabung dengan KIB. Sebab, poros NasDem dan Demokrat menurut dia, tengah memaksakan capresnya masing-masing. Beda dengan KIB.

“Demokrat masih memaksakan AHY, ya sementara PKS dan NasDem juga sudah punya pasangan masing-masing. Itulah kelemahan kalau parpol selalu mematok pasangan capresnya,” tegas dia. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Airlangga Hartarto   Golkar   KIB   PKS  

Terpopuler