jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan risiko yang terjadi akibat cuaca panas akhir-akhir ini.
Pasalnya, cuaca dan suhu udara yang panas berisiko tinggi memicu terjadinya kebakaran hutan, bahkan mengancam perekonomian.
BACA JUGA: Komitmen Kurangi Emisi CO2, Panasonic Group Hadirkan Program Green Impact
Menurut Airlangga, Asia Tenggara merupakan salah satu daerah yang berisiko tinggi terhadap pemanasan global sehingga bisa menjadi ancaman baru setelah pandemi.
"Climate economic index itu juga menunjukan Indonesia sangat rentan masuk dalam musim kemarau nanti. Risiko kebakaran hutan perlu kita waspadai," ujarnya dalam diskusi Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5).
BACA JUGA: Kartu Pos dari Garda Terdepan Perubahan Iklim
Menghadapi situasi tersebut, Airlangga mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sudah melakukan berbagai persiapan, salah satunya menghadapi risiko kebakaran hutan.
"Dunia tidak punya pemadam kebakaran di tahun 1930. Namun, dengan risiko yang ada, sekarang seluruhnya punya pemadam kebakaran," kata Airlangga.
BACA JUGA: Gawat! Hama Tungro Serang Ratusan Hektare Tanaman Padi di Kalsel, Lihat Penampakannya
Menurut Airlangga, kondisi ini sama seperti menghadapi pandemi.
"Jadi kita sebetulnya punya tentara untuk kebakaran hutan, dan juga punya tentara untuk penanganan pandemi. Ini kan satu hal sama yang dilakukan," ucapnya.
Oleh karena itu, Airlangga mengingatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim harus terus dijaga baik dari segi kesiapan maupun pendanaan. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prakiraan Cuaca Hari Ini 10 Mei, Suhu di Jakarta Diprediksi Mencapai Sebegini
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari