Airlangga Mengaitkan Penurunan Kasus Covid-19 dengan Ulama, Begini

Sabtu, 12 Maret 2022 – 15:18 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. ilustrasi, Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kasus Covid-19 bisa ditekan berkat kerja sama semua pihak, termasuk alim ulama.

Dia mencontohkan kasus aktif di Sulawesi Selatan, pada siklus ketiga hanya 10 ribu orang yang terpapar.

BACA JUGA: Pemerintah Diingatkan soal Risiko Perpanjangan Masa Kedaluwarsa Vaksin Covid-19

Jumlah tersebut jauh menurun dibanding saat siklus kedua, ketika varian Delta menyerang.

"Alhamdulillah, semua berkat kerja penanganan Covid dan berkat dukungan serta doa para kiai dan ulama semua,” ujar Airlangga dalam Forum Silaturahmi Ulama dan UMKM Pondok Pesantren di Hotel Claro, Makassar, Sabtu (12/3).

BACA JUGA: Sekamar dengan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting Ikut Terpapar Covid-19?

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga menyatakan tingginya angka masyarakat di Sulsel yang sudah mendapatkan vaksin, karena peran para kiai dan ulama.

Jumlah masyarakat Sulsel yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama mencapai 85 persen, dosis kedua 79 persen. Angka ini melampaui target 70 persen.

BACA JUGA: Nasib Apes Jonatan Christie, Tersingkir dari German Open 2022, Kini Terpapar Covid-19

“Peran kiai ini sentral dalam vaksinasi. Ketika kiai bilang vaksinnya halal maka masyarakat ikut vaksin. Penanganan Covid di Sulsel ini sudah baik dan masyarakat terlihat mulai beraktivitas, sehingga perekonomian mulai bergerak," katanya.

Airlangga juga menggarisbawahi peran ulama yang sangat sentral dalam terciptanya kerukunan umat beragama.

Dia menegaskan negara juga hadir dan berkewajiban dalam menciptakan kerukunan umat beragama, berdampingan dengan ulama.

Sebagai menteri pembantu presiden, Airlangga merasa terpanggil untuk bersilaturahmi dengan para ulama, termasuk mendorong kegiatan perekonomian keumatan.

Salah satunya mendorong ekonomi keumatan yang diwujudkan dalam kebijakan ekonomi syariah.

"Pemerintah telah menggabungkan bank BUMN berbasis syariah menjadi Bank Syariah Indonesia."

"Ini menjadi engine ekonomi umat yang besar dan tentu diharapkan mendorong ekonomi UKM dan ekonomi keumatan."

"Pemerintah juga mendorong dan mendukung, berdasarkan UU Cipta Kerja, agar UMKM yang bergerak di bidang pangan diberikan sertifikasi gratis,” katanya.

Menurut Airlangga, pemerintah hadir memberikan biaya sertifikasi halal dan seluruhnya melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pemerintah juga melibatkan ormas-ormas Islam untuk melakukan pendampingan agar UMKM dapat mudah mendapatkan sertifikasi halal.

“Itulah komitmen pemerintah dalam membangun ekonomi keumatan,” katanya.

Airlangga memuji pertumbuhan ekonomi Sulsel yang mencapai 7,8 persen di kuartal keempat tahun 2021.

Angka ini berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen.

"Namun secara year on year (yoy) pertumbuhan ekonomi Sulsel dan nasional sama yakni 4,7 persen,” kata Airlangga.

Dia berharap pertumbuhan ekonomi Sulsel dan nasional di 2022 meningkatkan, seiring dana untuk penanganan Covid dan pemulihan ekonomi sudah disediakan sebesar Rp 455 triliun.

Pemerintah juga terus menjaga kesejahteraan rakyat dengan penyediaan dana perlindungan sosial sebesar Rp 54,8 triliun.

Bantuan ini termasuk program keluarga harapan, bantuan sembako, bantuan untuk pedagang kali lima dan warung serta nelayan yang disiapkan untuk 2,7 juta penduduk Indonesia dan tersebar di 212 kabupaten dan kota.

“Sekaligus pemerintah berupaya menghilangkan kemiskinan ekstrem, agar hilang dari Indonesia di 2024,” pungkas Airlangga.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler