Airlangga Mundur, Jimly Menyarankan Internal Golkar Melakukan Gerakan

Selasa, 13 Agustus 2024 – 18:47 WIB
Prof Jimly Asshiddiqie ikut berpendapat soal langkah Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatan ketua umum DPP Partai Golkar. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Prof. Jimly Asshiddiqie ikut menanggapi keputusan Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum Partai Golkar.

Menurut Jimly, pengurus pusat Partai Golkar lebih baik menolak pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum untuk kepentingan Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA: Inilah Pemicu Internal Golkar Menekan Airlangga, Ada soal Menantu & Putra Bungsu

Jimly mengatakan dukungan kepada bakal pasangan calon (paslon) kepala daerah dari partai membutuhkan tanda tangan ketua umum definitif.

“Lebih baik lagi kalau dari kalangan internal Golkar ada gerakan menolak pengunduran diri ketum sampai diadakannya munas yang tinggal beberapa bulan lagi, karena secara formil, Airlangga masih tetap ketua umum sampai munas, terutama untuk kepentingan penandatanganan surat-menyurat terkait dukungan paslon pilkada mendatang,” kata Jimly saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Candaan Airlangga ke Bahlil, Kunto: Tertawa-tawa, di Belakang Saling Menusuk

Jimly, yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan saat ini aktif sebagai Anggota DPD RI, dalam akun pribadi X-nya @JimlyAs, Senin (12/8), menyayangkan mundurnya Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar. Namun, dia mengaku salut atas keputusan Airlangga itu.

“Mundurnya ketua umum Golkar mengagetkan padahal jadwal menuju munas tinggal menunggu bulan. Prihatin dan sayang, tetapi sekaligus salut kepada Airlangga yang berhati mulia dan berjiwa besar,” kata Jimly.

BACA JUGA: Airlangga Diduga Mundur Karena Ada Tekanan Politik dari Kekuasaan

Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum Golkar di Jakarta, Minggu (11/8), dalam sebuah rekaman video yang disiarkan oleh partai. Dia menyebut dirinya mundur sejak Sabtu malam (10/8).

Beberapa pengurus partai pada Minggu malam langsung menggelar jumpa pers yang menyebut partai harus menggelar rapat pleno untuk mengambil sikap resmi dan menentukan status Airlangga selepas keputusannya mundur.

Rapat pleno itu, yang diikuti seluruh pengurus DPP Partai Golkar, dijadwalkan berlangsung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada pukul 19.00 WIB.

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Meutya Hafid dalam siaran resmi partai di Jakarta, Selasa, menyebut ada tiga agenda yang dibahas dalam rapat pleno malam ini.

Tiga agenda itu, yakni pembacaan surat pengunduran diri Airlangga sekaligus penentuan pelaksana tugas (plt.) ketua umum, penentuan jadwal rapimnas (rapat pimpinan nasional), dan penentuan jadwal musyawarah nasional luar biasa (munaslub). (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler