jpnn.com, SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan sejumlah dalang dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (19/2) malam.
Pada pertemuan tersebut Airlangga menyebut pemerintah akan membantu para dalang dengan memberikan insentif seiring diberlakukannya kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Kami akan pikirkan bagaimana diberikan keleluasaan untuk terus menjalankan pertunjukan seni pedalangan ini," ujar Airlangga dalam keterangannya.
BACA JUGA: Airlangga Capres Terfavorit Versi CNN, Golkar: Kami Terus Bekerja
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengakui seni tradisional asal Pulau Jawa itu terancam punah akibat larangan pertunjukan di masa pandemi Covid-19 yang telah melanda selama lebih dari dua tahun.
Seniman pedalangan juga menjadi pihak paling terdampak secara ekonomi.
BACA JUGA: Gerakan BerkAH Terus Bergerilya di Jatim demi Airlangga
Karena itu, pemerintah akan membantu para dalang, agar seni tradisional wayang tidak punah.
Langkah ini sangat penting, mengingat gamelan sebagai alat musik utama dalam pertunjukan pedalangan telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) pada akhir 2021 lalu.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Kartu Prakerja Miliki Segudang Manfaat, Jadi Kunci Selama Pandemi
“Kami menanyakan kepada senimannya langsung, insentif apa yang bisa diberikan,” katanya.
Sementara itu, perwakilan pengurus Pepadi Jawa Timur Kukuh Setyobudi mengatakan seorang dalang dalam satu pertunjukan, di belakangnya melibatkan 30 hingga 40 orang seniman.
Dia juga mengatakan secara ekonomi seniman pedalangan yang melibatkan banyak seniman, menjadi pihak yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.
Pepadi berharap seniman pedalangan bisa kembali berkiprah tanpa dibenturkan dengan kebijakan pemerintah maupun masyarakat bawah melalui jam malam PPKM.
"Mungkin pusat membolehkan, tetapi di bawah kami dibenturkan. Karena sebenarnya wayang ini, di balik dalang itu ada puluhan pekerja," katanya.
Kukuh menambahkan, profesi kerja dalang sering dibenturkan dengan pemberlakuan jam malam selama PPKM.
Bahkan, dia menyatakan banyak acara yang sudah dijadwalkan dibatalkan dan para seniman pedalangan harus terusir.
"Kita minta pemerintah buat kebijakan jangan sampai membenturkan kami seniman dalang. Kami diberi kelonggaran, agar tidak berbenturan dengan di bawah," pungkas Kukuh.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang