Menko Airlangga: Kartu Prakerja Miliki Segudang Manfaat, Jadi Kunci Selama Pandemi

Kamis, 17 Februari 2022 – 22:10 WIB
Menko Airlangga Hartarto. Foto dok Biro Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Kartu Prakerja telah terbukti secara ilmiah berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas, kebekerjaan, kewirausahaan, dan para penerimanya.

Dia menyebut Kartu Prakerja juga berdampak positif untuk mendorong ketahanan pangan, ketahan finansial, serta menjadi bagian dari program inklusi keuangan.

BACA JUGA: Sempat Curhat kepada Ustaz Zacky Mirza, Dorce Gamalama: Gue Orang yang Bersalah di Mata Allah

"Capaian tersebut memperlihatkan bahwa ini berhasil, Kartu Prakerja menjalankan kunci selama pandemi Covid-19, yaitu meningkatkan keterampilan dan menjaga daya beli masyarakat," papar Airlangga dalam jumpa pers terkait Kartu Prakerja secara virtual, Kamis (17/2).

Airlangga memaparkan, paket Kartu Prakerja yang berupa pelatihan dan insentif adalah sebuah inovasi program pemerintah dalam merespons secara cepat atas dampak pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Beda Pandangan dengan Hotman Paris Soal Debitur tak Dapat Dipidanakan, Lucas Bilang Begini

Sekaligus mencegah mereka yang kehilangan pekerjaan atau mereka yang memerlukan untuk merespons tantangan masa kini, termasuk disrupsi akibat digitalisasi.

Terdapat peningkatan nilai pretest dan postest dari peserta Kartu Prakerja. Jika sebelumnya nilai pretest menunjukkan 53, postestnya meningkat menjadi 68.

BACA JUGA: HKTI: Sinergi Program Petani Milenial Jokowi Lahirkan SDM Muda Unggulan

Menurut Airlangga, hal itu membuktikan terjadi peningkatan pengetahuan bagi para peserta Kartu Prakerja.

"Tentu saya berharap bahwa 11 juta alumni yang mengikuti dari seluruh Indonesia untuk terus belajar, untuk terus menambah pengetahuan, berlatih, mempraktikkan ilmu yang dipelajari agar tentunya bisa menjadi pekerja yang baik, atau tentunya menjadi wiraswasta yang dapat diandalkan," tutur Airlangga.

Pemerintah mencatat, sejak 11 April 2020, penerima Kartu Prakerja mencapai 11,4 juta dari 22 gelombang pendaftaran dan 87 persen penerimanya belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya.

Hal itu membuat pelatihan Prakerja menjadi pengalaman pertama bagi mereka untuk melakukan pelatihan secara daring.

"Dan hasil feedback evaluasi yang diberikan mereka, mereka rata-rata mencapai 4,9 dari angka maksimum 5. Artinya, Kartu Prakerja sesuai dengan minat, kebutuhan, dan juga harapan daripada peserta program," kata Airlangga.

Selain itu, program Kartu Prakerja juga akan memberikan alokasi kepada 50 ribu pekerja migran, dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi calon pekerja migran Indonesia.

"Mari melangkah maju menjadi jauh lebih baik, siap dari sekarang. Semoga Program Kartu Prakerja ini bisa betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat dan membawa kita keluar dari pandemi dan memulihkan perekonomian masyarakat," harap Airlangga.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler