AirNav Rilis Pergerakan Pesawat Udara Selama Libur Nataru, Hingga 5 Bandara yang Paling Banyak Penumpang

Senin, 04 Januari 2021 – 23:20 WIB
Para petugas AirNav Denpasar Bali tengah sibuk memantau alur lalu lintas penerbangan. Foto AirNav for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - AirNav Indonesia mengelola 55.188 pergerakan pesawat udara sejak 18 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021 pada periode angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (NATARU).

Direktur Utama AirNav Indonesia M Pramintohadi Sukarno menjelaskan data tersebut belum ditambah dengan data posko monitoring NATARU hari terakhir yang jatuh pada hari ini.

BACA JUGA: Ramalan 2021: 4 Shio ini Bakal Kaya Raya, 6 Jatuh Miskin

“Pada puncak arus balik kedua, Minggu (3/1) kemarin, AirNav Indonesia melayani 3.481 pergerakan pesawat udara di seluruh Nusantara, terdiri dari 3.380 penerbangan rute domestik dan 101 penerbangan rute internasional. Rata-rata jumlah penggunaan slot penerbangan pada delapan bandara besar mencapai 71%,” ungkap Pramintohadi.

Adapun lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak yang dilayani pada Minggu kemarin antara lain Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dengan 902 pergerakan, Bandara Juanda Surabaya dengan 262 pergerakan.

BACA JUGA: Untuk Pertama Kalinya, Para Pelaku Penerbangan Balon Udara Liar Diproses Hukum, Terancam 2 Tahun Bui

Kemudian Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar dengan 257 pergerakan, Bandara Hasanuddin, Makassar dengan 243 pergerakan, dan Bandara Kualanamu, Medan dengan 152 pergerakan.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh AirNav Indonesia, puncak pergerakan pesawat udara untuk arus mudik terjadi pada 23 Desember 2020 lalu.

BACA JUGA: Della Puspita: Kamu Boleh Ambil Semua tentang Mantanku, tetapi..

“Pada 23 Desember 2020, kami melayani 3.848 pergerakan pesawat udara, yang juga merupakan jumlah tertinggi pada periode angkutan NATARU ini. Rata-rata jumlah penggunaan slot penerbangan pada delapan bandara besar mencapai 74%,” ujarnya.

Lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak pada 23 Desember antara lain adalah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dengan 917 pergerakan, Bandara Hasanuddin Makassar dengan 279 pergerakan.

Kemudian Bandara Juanda, Surabaya, dengan 260 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 207 pergerakan dan Bandara Kualanamu, Medan, dengan 157 pergerakan.

Sedangkan untuk rute internasional, menurut Pramintohadi, memang masih jauh dari kondisi normal sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia.

“Untuk pergerakan rute internasional memang masih minus sampai dengan 85%. Bahkan, penerbangan lintas atau overflying minusnya juga masih sampai dengan 79% dibandingkan dengan kondisi normal. Tapi kami yakin, ke depan kondisi pergerakan rute internasional dan overflying juga akan semakin membaik seiring dengan pengetatan protokol kesehatan di industri penerbangan,” papar Pramintohadi.

AirNav Indonesia pada Desember 2020 melayani total 122.480 pergerakan di seluruh ruang udara Indonesia.

“Angka ini turun 34% dibandingkan dengan pergerakan yang kami layani pada Desember 2019, yakni 184.752. Total pergerakan pesawat udara yang kami layani pada 2020 adalah 1.202.748 pergerakan, sedangkan pada 2019 adalah 2.097.595 pergerakan. Namun tren pergerakan pesawat udara sejak Mei 2020 sampai dengan saat ini terus meningkat dan berangsur pulih,” terangnya.

Posko monitoring NATARU, menurut Pramintohadi, dilaksanakan oleh AirNav Indonesia sejak 18 Desember 2020 lalu, dan akan ditutup hari ini, Senin 4 Januari 2021.

Di samping itu, AirNav Indonesia telah mengimplementasikan protokol kesehatan ketat agar para petugas navigasi penerbangan di lapangan tetap sehat dan terhindar dari virus COVID-19.

“Kami juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan nasional, Kementerian Perhubungan, pengelola bandara dan maskapai penerbangan yang berkolaborasi erat dalam menyukseskan angkutan NATARU ini,” tukasnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler