jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Teknologi Informasi Indonesia (AiTI-Indonesia) mendukung program pemerintah dalam rangka memperkuat industri Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIK) dalam negeri.
Pemerintah sedang mengupayakan peningkatan komponen dalam negeri (TKDN), penyediaan akses pasar serta mengoptimalkan pengadaan barang dan jasa dalam rangka menguatkan industri TIK lokal.
BACA JUGA: TNI AL Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Muara Gembong
Program ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dan tenaga kerja serta mendukung program Bangga Buatan Indonesia.
Anggota AiTI-Indonesia yang merupakan pelaku usaha di industri TIK siap dan menyambut baik program pemerintah yang salah satunya menargetkan belanja pemerintah untuk produk TIK domestik yang ditujukan untuk sektor Pendidikan.
Program pemerintah dalam upaya meningkatkan industri TIK lokal menjadi tantangan bagi para pelaku industri untuk dapat menghasilkan produk berkualitas dan memiliki daya saing.
Untuk itu, anggota AiTI-Indonesia siap bersinergi bersama pemerintah mulai dari menyiapkan komponen dan bahan baku berkualitas, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, pengembangan research and development (R&D), serta pemasaran dan penjualan ke seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Umum AiTI-Indonesia Merry Harun mengatakan tantangan bagi pelaku industri TIK lokal saat ini yaitu ketersediaan bahan baku karena masih mengandalkan impor.
Oleh karena itu, dia mengharapkan kepada Pemerintah memberikan insentif untuk mendorong industri komponen dan bahan baku elektronik lokal sehingga pelaku industri TIK lokal dapat tumbuh dan memiliki daya saing. Selain itu, kondisi pandemi saat ini juga berimbas pada para pelaku industri TIK.
“Untuk itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberi insentif seperti pada industri otomotif sehingga industri TIK nasional dapat bertahan,” kata Merry Harundalam keterangan tertulis, Jumat (23/7).
Keberadaan AiTI-Indonesia bertujuan untuk menjadi asosiasi terbaik di segmen industri TI dengan mengedepankan kepentingan anggota khususnya serta masyarakat pada umumnya dan menjunjung tinggi etika bisnis.
Asosiasi ini menjadi wadah komunikasi dan kebersamaan antar anggota, anggota dengan masyarakat, dan anggota dengan lembaga pemerintah, serta berbagai organisasi yang terkait dengan kegiatan TI di dalam maupun di luar negeri, untuk menumbuhkan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Anggota AiTI-Indonesia terdiri dari pemilik merek (baik lokal/internasional), perusahaan manufaktur, distributor, system integrator, dealer, pemilik toko dan retail, content provider, pengembang software, retail modern market, institusi pelatihan dan pendidikan, hingga pelaku industri selular.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich