jpnn.com, JAKARTA - Kepergian pentolan grup musik legendari Koes Plus Yon Koeswoyo meninggalkan duka mendalam bagi sanak keluarga dan penggemarnya.
Pemilik nama asli Koesyono Koeswoyo ini meninggal dunia di usia 77 tahun pada Jumat (5/1) sekira pukul 05.15 WIB di kediamannya, Pamulang, Tangerang Selatan.
BACA JUGA: Fakta Menarik Perjuangan Koes Plus di Panggung Musik Â
Sosok Yon Koeswoyo juga membekas di hati seorang dokter gigi, Winaryo.
Pria yang merupakan dokter spesialis gigi periodonsia itu sempat mengabadikan sosok lain Yon Koeswoyo dalam sebuah buku Why Do You Love Yon Koeswoyo terbitan Pagan Press pada Agustus 2016.
BACA JUGA: Keluarga Sudah Tangkap Firasat Yon Bakal Meninggal Dunia
Dalam buku tersebut, Winaryo mengungkap rahasia dibalik stamina Yon yang tetap prima meski usianya sudah kepala tujuh.
Penulisan buku itu merupakan hasil wawancara Winaryo dengan Yon Koeswoyo saat Koes Plus menggelar konser di Jakarta pada 21 Mei 2016.
BACA JUGA: Yon Koeswoyo Meninggal, Selebritas Tanah Ikut Air Berduka
Kala itu, Winaryo melihat langsung sang idola, Yon Koeswoyo, masih mampu bernyanyi sambil bermain gitar selama dua jam nonstop. Padahal, usianya sudah 76 tahun.
’’Saya tanya-tanya. Apa nggak capek, bagaimana rasanya di atas panggung, apa yang dipikirkan,’’ terang Winaryo pada Jawapos.com, Maret 2017 silam.
Tak hanya wawancara saja, Winaryo juga melakukan penelitian soal kebugaran Yon Koeswoyo.
hasil penelitian Winaryo menemukan, tubuh Yon Koeswoyo mampu memproduksi dan mengontrol hormon endogenous morphine. Hormon ini biasa dikenal dengan endorfin (hormon kebahagiaan).
’’Luar biasa, Yon Koeswoyo bisa memproduksi dan mengontrol hormon endogenous morphine. Biasa disingkat dengan endorphin,’’ jelas Winaryo yang sehari-harinya bertugas di RSUD Dr Soewandhie, Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Winaryo, semua orang secara alamiah memproduksi hormon itu. Namun, dari hasil pemeriksaan terhadap sistem tubuh Yon Koeswoyo, ditemukan adanya lecutan tinggi ketika para penonton memberikan tepuk tangan saat dia tampil. Makin kencang tepuk tangan, makin tinggi mereka melompat, ’’doppingendorphin’’ Yon pun meningkat pesat.
Dalam catatan Winaryo, juga tergambarkan bagaimana keseharian Yon Koeswoyo yang sangat menginspirasi.
’’Saat ditanya apa yang membuat kekuatannya terus ada, Yon menjawab simpel, semeleh dan positivethinking. Ibarat kata, ikhlas dan menikmati dalam menjalani kehidupan, terutama saat bermusik,’’ ujar Winaryo.
Dia menambahkan, endorphin memang bersifat runner high alias dopping alamiah. ’’Karena buatan Gusti Allah, ya enggak ada efek sampingnya,’’ tandas Winaryo.(c19/pri/sep/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pesan Terakhir Yon Koeswoyo Sebelum Meninggal
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh