Ajaib! Rumah Runtuh, Bayi Selamat

Sabtu, 16 April 2016 – 09:32 WIB
Petugas tengah mengevakuasi bayi dari rumah yang runtuh akibat gempa. Foto : The Telegraph

TOKYO – Jepang memang akrab dengan gempa. Terbaru, gempa terjadi kamis malam waktu setempat (14/4).  Berkekuatan 6,5 skala Richter (SR), gempa itu memorakporandakan Kota Mashiki, Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang. Sedikitnya, 9 orang tewas dan 1.000 lainnya terluka. Kemarin (15/4) beberapa perusahaan global di Negeri Sakura itu tak beroperasi. 

Guncangan pertama terjadi sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Hingga kemarin (15/4), terjadi sekitar 130 gempa susulan dalam skala yang lebih kecil dan bahkan lemah. Dalam hitungan detik, gempa meratakan permukiman warga dengan tanah. Jalan-jalan tidak bisa dilewati karena retak atau rusak parah. Atap Kuil Kumamoto yang sudah berusia empat abad pun roboh. 

Begitu terjadi guncangan pertama, sekitar 44.000 warga langsung meninggalkan tempat tinggal mereka. Mereka berlari ke tanah lapang atau sekolah-sekolah dan gedung-gedung pertemuan untuk menyelamatkan diri. Sampai pagi, mereka bertahan di luar rumah karena tidak mau mengambil risiko. Apalagi, listrik dan aliran air bersih terputus. Maka, mau tidak mau, mereka harus mengungsi ke tempat-tempat penampungan. 

"Kekuatan dan frekuensi gempa memang semakin berkurang. Tapi, gempa-gempa susulan masih akan muncul sampai sekitar sepekan ke depan," ujar Kumamoto, salah seorang pejabat. Dia menyatakan bahwa gempa susulan dengan kekuatan lebih besar ketimbang yang pertama juga masih bisa terjadi. Karena itu, pasokan listrik dan air bersih mungkin masih akan terganggu sampai pekan depan. 

Seorang bayi perempuan berusia delapan bulan berhasil diselamatkan. Kemarin bayi mungil tersebut dievakuasi dari balik reruntuhan rumahnya di salah satu sudut Mashiki. Terbungkus selimut, bayi yang namanya tidak disebutkan itu diangkat dari puing oleh seorang personel pemadam kebakaran. Selanjutnya, secara berantai, petugas memasukkan bayi itu ke ambulans dan langsung melarikannya ke rumah sakit. 

Kemarin Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe mengerahkan lebih dari 3.000 personel kepolisian dan pemadam kebakaran ke lokasi bencana. Meski kekuatannya tidak sedahsyat gempa bumi pada 2011, guncangan kali ini tidak kalah destruktif. Itu terjadi karena episentrumnya dangkal dan berada di darat. 

"Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk menyelamatkan warga yang terdampak gempa bumi," kata Abe. 

Di antara kota-kota lain, Mashiki mengalami kerusakan paling parah. Sebab, kota berpenduduk sekitar 34.000 jiwa tersebut berada paling dekat dengan episentrum. "Saya ingin pulang ke rumah. Tapi, pasti tidak ada yang bisa kita lakukan di sana," ucap seorang bocah lelaki yang bersama keluarganya mengungsi ke tempat penampungan. 

Karena pemadaman listrik di kawasan barat daya Jepang tersebut berlangsung sejak Kamis malam sampai kemarin, aktivitas produksi sebagian besar pabrik di sana pun terhenti. Sejumlah perusahaan besar yang tenar di seluruh penjuru dunia pun terpaksa menghentikan aktivitas produksinya untuk sementara. Antara lain, Honda Corp, Toyota Corp, Sony Corp, Mitsubishi Electric Corp, dan Bridgestone Corp. (AFP/Reuters/hep/c20/ami/pda) 

BACA JUGA: Begini Kondisi Satu WNI yang Ditembak Perompak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Turki Sesumbar Jadi Jembatan Negara Islam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler