JAKARTA - Wakil Rektor Univeritas Islam Assyafi’iah (UIA), Prof.Dr.H.Dailami Firdaus mengatakan Indonesia sudah dilanda tsunami narkoba. Salah satu buktinya adalah tertangkapnya perwira menengah senior TNI Angkata Laut memakai narkoba. Apalagi pemasoknya adalah oknum dari intel Polda Jawa Tengah.
Karena itu mengatasi masalah ini, Firdaus mengajak semua kalangan terlibat secara aktif memutus rantai peredaran narkoba. "Saya mengajak para da’i menjadi benteng umat. Berikan pemahaman akan bahaya narkoba. Jangan sampai kita memberi ruang untuk pengedar narkoba yang akan meruntuhkan moral dan karakter bangsa,” ujarnya dalam pembukaan pelatihan kader anti narkoba bagi Dai se-Jabodetabek, di kampus UIA, Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (1/5).
Ajakan ini diamini Ketua Islamic Solution, Budiman Sinaga. “Kita sangat memahami bahwa Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak akan mampu sendirian. Karenanya kami para da’i akan mendukung lewat basis massa yang kami miliki untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba,” tegasnya.
Namun begitu, Budiman dengan tegas menyatakan, pemberantasan baru dapat dilaksanakan bila pemerintah juga memiliki keseriusan dan konsistensi melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam menangani permasalahan tersebut.
Di tempat yang sama, Direktur Advokasi Masyarakat BNN, dr.Victor Pudjiadi, menyampaikan apresiasi atas kesediaan para dai dan mubaligh ikut serta dalam pencegahan narkoba.
“Karena itu pendekatan dari sisi agama harus lebih ditingkatkan. Masalah narkoba bukan hanya menyangkut hukum atau hitungan ekonomi, namun lebih jauh. Pemahaman dari sisi agama bahwa narkoba adalah dosa, diharapkan dapat melindungi masyarakat kita,” tegasnya.(gir/jpnn)
Karena itu mengatasi masalah ini, Firdaus mengajak semua kalangan terlibat secara aktif memutus rantai peredaran narkoba. "Saya mengajak para da’i menjadi benteng umat. Berikan pemahaman akan bahaya narkoba. Jangan sampai kita memberi ruang untuk pengedar narkoba yang akan meruntuhkan moral dan karakter bangsa,” ujarnya dalam pembukaan pelatihan kader anti narkoba bagi Dai se-Jabodetabek, di kampus UIA, Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (1/5).
Ajakan ini diamini Ketua Islamic Solution, Budiman Sinaga. “Kita sangat memahami bahwa Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak akan mampu sendirian. Karenanya kami para da’i akan mendukung lewat basis massa yang kami miliki untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba,” tegasnya.
Namun begitu, Budiman dengan tegas menyatakan, pemberantasan baru dapat dilaksanakan bila pemerintah juga memiliki keseriusan dan konsistensi melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam menangani permasalahan tersebut.
Di tempat yang sama, Direktur Advokasi Masyarakat BNN, dr.Victor Pudjiadi, menyampaikan apresiasi atas kesediaan para dai dan mubaligh ikut serta dalam pencegahan narkoba.
“Karena itu pendekatan dari sisi agama harus lebih ditingkatkan. Masalah narkoba bukan hanya menyangkut hukum atau hitungan ekonomi, namun lebih jauh. Pemahaman dari sisi agama bahwa narkoba adalah dosa, diharapkan dapat melindungi masyarakat kita,” tegasnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Papua Dijatah 100 CPNS, Penyandang Cacat dapat Formasi
Redaktur : Tim Redaksi