jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan para relawan pendukungnya Kamis (7/1) di Istana Negara. Dalam pertemuan sembari makan siang itu, ada 30 relawan dari 15 elemen organisasi yang hadir untuk berbincang-bincang dengan presiden yang kondang disapa dengan nama Jokowi itu.
Sekretaris Jenderal Seknas Jokowi, Osmar Tanjung yang ikut hadir pada pertemuan itu menuturkan, presiden yang juga politikus PDI Perjuangan itu sempat menyinggung kinerja para menteri di Kabinet Kerja. Keluhan Jokowi adalah masih adanya menteri yang belum sepenuhnya menjalankan program sesuai Nawacita, bahkan ada yang sudah 1 tahun 3 bulan bekerja tapi belum menunjukkan hasil.
BACA JUGA: Desak KY Segera Garap Hakim Parlas Cs
Osmar menjelaskan, dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan Alimisbat, Projo, Pospera, dan sejumlah elemen lainnya itu, Jokowi meminta organisasi relawan memantau kinerja para menteri. “Banyak menteri yang takut mengambil tindakan di kementriannya walau pemerintahan sudah berjalan setahun lebih. Jadi, mana yang sesuai Nawacita dan mana yang tidak sesuai, silakan monitoring dan berikan laporan ke presiden,” kata Osmar melalui layanan pesan singkat, Jumat (8/1).
Osmar yang juga pengurus Komite Penyelamat Nawacita (KPN) itu menambahkan, monitoring atas para menteri itu penting demi perbaikan kinerja pemerintahan. “Bahkan menteri yang tidak berprestasi, yang nyaris tanpa progres, kurang berani melawan pemburu rente, akan dipertimbangkan untuk diganti,” sambung Osmar.
BACA JUGA: HAHAHA! Siapa yang Sebarin Rumor Reshuffle, Istana Bilang Begini
Lebih lanjut Osmar menirukan pesan Jokowi tentang perlunya memantau program-progam dan proyek-proyek di kementerian saat ini. Selain untuk memastikan program dan proyek kementerian agar sejalan dengan Nawacita, pemantauan itu juga untuk memacu kinerja.
“Setahun kok masih CNN (cuma nengok-nengok, red) tanpa berani ambil tindakan dan keputusan, pecat saja menterinya,” kata Osmar.
BACA JUGA: Panas! Demokrat Tantang KPK Buktikan Keterlibatan Pangeran Ibas
Meski demikian Jokowi juga menegaskan bahwa reshuffle kabinet merupakan kewenangannya sepenuhnya. Menurut Osmar, bekas gubernur DKI Jakarta itu tak mau didikte dalam merombak kabinet.
“Dengan tegas Pak Jokowi menyatakan bahwa reshuffle urusan saya, itu prinsip! Presiden tidak mau didikte oleh siapa saja karena reshuffle hak prerogatif presiden. Silakan yang lain minggir dulu,” kata Osmar menirukan Jokowi.
Selain membahas tentang kinerja menteri, pertemuan itu juga menyinggung pemerintahan saat ini dalam membangun infratsruktur dan persiapan menghadapi pasar bebas. Untuk pembangunan listrik, jalan dan perumahan, kata Osmar, pemerintah akan berupaya mewujudkan visi Nawacita.
Sedangkan untuk persiapan pasar bebas, Jokowi justru menyemangati para relawan agar tidak pesimistis dalam menghadapinya. “Ini jaman kompetisi, kita harus menghadapinya dan untuk itu jangan takut. Presiden sangat memahami karakter masyarakat Indonesia. Presiden Jokowi yakin kita sebagai bangsa yang biasa berjuang bisa menghadapi tantangan pasar bebas,” pungkasnya.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya 10 Pertanyaan, KPK Periksa Mantan Direktur Keuangan Pelindo II Delapan Jam
Redaktur : Tim Redaksi