Ajang Formula E Dibandingkan dengan Asian Games 2018, Raja Pane: Enggak Elok Rasanya

Sabtu, 04 Juni 2022 – 19:28 WIB
Ilustrasi Formula E. Foto: diambil dari fiaformulae

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Government Relation Asian Games 2018 Raja Pane mengatakan Formula E 2022 sangat tidak adil apabila dibandingkan dengan ajang Asian Games 2018.

Menurut Raja proses yang dilewati Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Jakarta-Palembang itu cukup panjang. Tidak heran Semua prosedur dilewati dengan sangat hati-hati dan dibuat terencana.

BACA JUGA: Pemerintah Pusat Kurang Mendukung Formula E? Presiden Jokowi Memberi Jawaban Tegas

"Saya mengikuti proses bidding jadi tuan rumah Asian Games 2018 itu sejak 2010. Jadi, tidak elok jika menyamakan Formula E dengan Asian Games," ungkap Raja Pane dalam rilis tertulis.

Baginya ajang Asian Games 2018 itu secara pelaksanaan tidak hanya sukses mengundang pujian dari dalam negeri, tetapi pihak luar turut memberikan pengakuan.

BACA JUGA: Formula E Jakarta Telah Rampung, Apa Perbedaanya dengan F1?

"Perlu dicatat juga bahwa pelaksanaan Asian Games 2018 itu meraih sukses penyelenggaraan dan juga sukses prestasi. 

“Pengakuannya bukan hanya dari OCA tetapi juga dari Komite Olimpiade Internasional (IOC)," tambah mantan Ketua Seksi Wartawan Olahraga Indonesia (SIWO) Pusat dua periode ini.

BACA JUGA: Jokowi Hadiri Formula E, Lihat Siapa yang Berjalan di Sampingnya

Senada dengan Raja Pane, mantan mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto merasa janggal saat acara Jakarta EPrix 2022 disamakan dengan Asian Games 2018.

Menurut Gatot sangat tidak adil membandingkan ajang balapan mobil listrik perdana di Indonesia itu dengan event Asian Games 2018.

"Kami apresiasi event Formula E dan semua berharap semoga sukses. Tetapi, Asian Games 2018 dan MotoGP tidak bisa apple to apple dibandingkan dengan Formula E.”

“Dari sisi persiapan, koordinasi lintas Kementerian/Lembaga, pemenuhan kewajiban dengan pihak lembaga asing, dan kualitas serta standar tingkat venue yang digunakan sangat jauh berbeda," kata Gatot Dewa Broto. 

Bagi pria kelahiran 31 Oktober 1961 itu pelaksanaan Asian Games mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat mengingat punya dasar hukum yang jelas dan melalui proses panjang.

Tidak hanya itu, pemerintah dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan juga melakukan koordinasi antar Kementerian dan Lembaga terkait serta mendapat persetujuan Komisi X DPR RI. 

Begitu juga pelaksanaannya dilakukan secara transparan dan sudah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).  

"Formula E itu kan penyelenggaraannya milik Pemda DKI Jakarta sedangkan Asian Games 2018 itu jelas gawean nasional.” 

“Kalau pemerintah pusat memberikan dukungan terhadap Formula E bisa menimbulkan kecemburuan daerah lain yang juga menggelar event internasional,” pungkas Gatot.(mcr16/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Info Penting untuk Penonton Formula E dari Polisi, Wajib Disimak!


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler