PALEMBANG--Pesta organ tunggal (OT) yang diramaikan perjudian bola gelinding di Dusun Kedondong, Desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI, Jum’at (20/01), sekitar pukul 02.00 WIB, berakhir ricuh. Dalam keributan itu, dua warga dinyatakan tewas, sedangkan satu lagi dalam kondisi sekarat, karena terkena tusuk senjata tajam (sajam).
Kedua korban yang tewas, Edet (35), preman dan Ansor (25), pengunjung bola gelindingan, semuanya warga Desa Sungai Menang. Edet meregang nyawa setelah mengalami 19 liang luka tusuk di tubuhnya. Sementara korban yang sekarat, Tarsan (56), orangtua korban Ansor. Tarsan masih sekarat dan terbaring di RS RK Charitas Palembang.
Informasi yang dihimpun Palembang Pos (Group JPNN), keributan yang terjadi di arena bola gelinding dan pesta OT itu, dipicu ulah preman atau korban Edet. Malam itu, Edet meminta jatah uang keamanan kepada salah seorang bandar judi bola gelinding disana. Ketika itu, Edet diberi uang lebih besar dari permintaannya, oleh salah seorang bandar judi bola gelinding.
Mendapati itu, Edet bukannya senang, namun kaget. Sebab, sang bandar tak biasanya memberi uang sebesar itu kepadanya. Kemudian, Edet menanyakan keikhlasan sang bandar, mengenai pemberian uang jatah keamanan tersebut. Sang bandar judi bola gelinding malah menjawab, kalau pemberian jatah itu tidak menjadi persoalan.
Entah apa yang ada dibenak Edet, dirinya langsung mengamuk, sembari mengibas-ngibaskan pisau di tengah keramaian warga yang sedang bermain bola gelinding. Kibasan pisau Edet mengenai tubuh korban Tarsan, seorang pengunjung bola gelinding, hingga tersungkur bersimbah darah. Melihat orangtuanya terluka, korban Ansor bergegas memberikan pertolongan.
Sialnya, belum sempat mendekati bapaknya (Tarsan,red), malah ia dihadang Edet dengan sabetan pisau. Dugaannya, Edet mengira kalau Ansor hendak membantu orangtuanya menyerang dirinya. Karena tak siap, Ansor pun mengalami luka tusuk di dada, kening dan tangan kanan. Diduga kehabisan darah, Ansor menghembuskan nafas terakhirnya di lokasi kejadian.
Menyaksikan bapak-anak bersimbah darah karena ulah Edet, membuat massa atau pengunjung bola gelinding menjadi marah. Tanpa dikomando, mereka mengeroyok preman kampung (Edet,red) yang sedang mengamuk tersebut. Akibatnya sang preman kampung inipun tewas mengenaskan di lokasi kejadian, dengan kondisi mengalami 19 liang luka tusuk dan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Kapolres OKI AKBP Agus Fatchulloh SH SIk, melalui Kasat Reskrim AKP H Surachman, membenarkan adanya keributan di pesta OT dan bola gelinding yang mengakibatkan 2 warga Desa Sungai Menang tewas itu. ‘’Kasus ini masih dalam penyelidikan, karena petugas sedang memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Sementara korban yang selamat masih dalam perawatan di Rumah Sakit di Palembang,” kata Surachman. (din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besi Penyangga Tiang Tower PLN Raib
Redaktur : Tim Redaksi