Ajang Pembuktian Kekuatan Baru Pelatnas Cipayung

Rabu, 17 September 2008 – 12:36 WIB
JAKARTA – Pebulu tangkis pelatnas lapis utama Cipayung memulai ujian pertama usai Olimpiade XXIX/2008 Beijing di Jepang Super Series 2008Babak utama yang bakal dihelat mulai hari ini hingga 21 September di Tokyo Metropolitan Gymnasium itu memang belum sepenuhnya diikuti kekuatan utama dunia, tetapi paling tidak sudah dapat digunakan untuk pembuktian kekuatan anyar PB PBSI.

Di sektor ganda pria Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama Dasuki diharapkan dapat memperbaiki penampilan dibadningkan saat menghadapi Taiwan Open Gold Grand Prix yang usai akhir pekan lalu.  Di Taiwan, ganda asal PB Djarum Kudus yang baru bergabung di pelatnas awal Agustus itu sudah harus angkat koper sejak putaran pertama.  “Saya tdiak mengikuti perpertandingan di Taiwan, tetapi dilihat dari hasil akhir Rian/Yonatan bis atampil lebih baik,” ungkap pelatih ganda pria pelatnas PB PBSI Sigit Pamungkas. 

Sebab, pasangan itu menjadi unggulan ketiga dalam turnamen tersebut.  Begitu pula di Jepang Super Series kali ini, ian/Yonatan menjadi unggulan ketujuh.  Dalam partai pertama mereka ditantang pasangan Inggris  Robert Adcock/Robin Middleton.  Tak hanya di nomor ganda pria, pada ganda campuran pelatih pelatnas Richard Mainaky juga memiliki harapan serupa kepada pasangan-pasangan baru yang dipolehnya

BACA JUGA: Timnas Voli Indoor Tuai Tambahan Motivasi



Vita Marissa tak akan lagi berpasangan dengan Flandy Limpele, tetapi telah digandengkan  bersama pemain muda Muhammad Rijal yang sebelumnya adalah pasangan Greysia Polii.  Flandy akan dipasangkan dengan Grace—sapaan karib Greysia.  “Saya berharap Rijal dan Grace bisa menjadi lebih matang dengan bimbingan pemain senior di lapangan dan di dalam latihan,” harap Richard. 

Di babak pertama Flandy/Grace mendapatkan keuntungan tak perlu bertanding karena mendapatkan bye.  Begitu pula dengan Vita/Rijal.  Kendati pasangan anyar, bukan berarti Richard tidak mematok target tertentu.  Kendati tak terjun dengan pasangan lama, masing-masing pemain sudah berpengalaman terjun dalam turnamen super series sebelumnya. 

Pelatih ganda wanita Aryono Miranat juga memiliki PR penting dalam turnamen ini.  Dia diharapkan dapat mencetak pasangan wanita tangguh yang benar-benar murni dari nomor gadna wanita.  “Pasangan etrbaik yang kita miliki malah dari pemain ganda campuran, bukan dari ganda wanita.  Padahal di nomro itulah kita masih menyimpan keinginan untuk bisa mendapatkan medali di Olimpiade,” ucap Christian. 

Nitya Krishinda Maheswari/ Greysia Polii akan tampil sebagai pasangan anyar setelah Nitya dipisahkan dari Lita Nurlita dan Grace dari Jo Novita
Bagi kekuatan lama seperti Markis Kido/Hendra Setiawan, Sigit berkeinginan anak asuhnya mengulang sukses di Beijing.  “Sudah semestinya mereka menjadi juara,” ujar Sigit. 

Kido dan Hendra pun sudah merasa cukup menikmati kesuksesannya dalam Olimpiade

BACA JUGA: Ike Tak Mampu Bendung Rossi

Kido bahkan rela tak berpuasa untuk melakoni latihan rutin
“Mudah-mudahan bisa jadi juara lagi.  Sekaligus mencatatkan diri menjadi jaura di Jepang, karena belum pernah dapat,” ungkap Kido

BACA JUGA: Dubai Internatiomal Capital Minat Akuisisi Newcastle



 Harapan senada juga disimpan Liliyana Natsir yang berpasangan dengan Nova Widianto.  Seperti halnya Kido/Hendra, peraih perak Olimpaide itu juga menjadi unggulan pertama.  Butet-sapaan karib Liliyana—berharap dapat memperbaiki perolehan medali dari Beijing.  Hari ini, kedua pasangan itu tak perlu bertanding karena mendapatkan bye.  (vem)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guti Lengkapi Catatan Gol Madrid ke 5000


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler