Ajang Pembuktian Kekuatan Olly Dondokambey

Rabu, 08 Februari 2017 – 00:16 WIB
Olly Dondokambey. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Panggung politik jelang pemungutan suara pilkada 2017 di Bolmong maupun Sangihe, Sulut, makin meriah dan hangat.

Dominasi PDI Perjuangan terancam. Bisa dikatakan, Pilkada 2017 ini jadi ajang pembuktian kekuatan Olly Dondokambey setelah terpilih menjadi Gubernur Sulut.

BACA JUGA: SBY Imbau TNI-Polri Tidak Mengkhianati Sumpahnya

Banyak kabar beredar, PDI-P melemah di Sangihe dan Bolmong. Partai Golkar rival PDI-P berusaha merebut kemenangan yang sempat hilang lima tahun ini. Namun PDI-P tak mau diam.

Kekuatan politik terus dibentuk. Olly terus putar otak agar target kemenangan di Pilkada 2017 bisa diraih. Kader-kader berpengaruh diturunkan Olly ke Sangihe dan Bolmong.

BACA JUGA: PANAS! Dua Paslon Terlihat Agresif

Pengamat politik Dr Johny Lengkong mengatakan sangat wajar jika PDI-P mengirim kekuatan penuh di dua daerah tersebut.

“Saya melihat ini bukan pertarungan mudah. PDI-P memang harus menambah kekuatan. Tak hanya di Sangihe, Bolmong juga,” kata akademisi Fispol Unsrat ini.

BACA JUGA: Sylvi: Saya Akan Sering Rapat di Lokasi

Sebagai ketua partai, lanjut Lengkong, Olly harus bisa mengatur kekuatan. Dan hal tersebut, menurut Lengkong, sudah jadi keahlian mantan anggota DPR-RI itu.

“Jika memang ada daerah yang terkesan lebih spesial, misalnya Sangihe, tentu ada faktor pencetusnya. Kalau melihat dari kaca mata politik, berarti di sana posisi paslon dari PDI-P belum aman,” tutur Lengkong.

Sedangkan dia berharap, berbagai program pemerintahan di Sangihe yang dikucurkan tak ada hubungan dengan Pilkada.

“Posisi Olly sekarang memang sangat riskan. Selain ketua partai dia adalah gubernur. Sebagai ketua partai tentu harus memenangkan partainya. Namun, bisa jadi program yang disalurkan memang sudah direncanakan. Ada atau tidak digelarnya Pilkada di Sangihe tetap diberikan ke masyarakat,” tandasnya

Sementara, paslon usungan PDI-P di Sangihe, Drs HR Makagansa dan Fransiscus Silangen (HRM-FAS) pun terus bergerak. Basis-basis massa disisir.

Makagansa, mantan Bupati Sangihe ini, punya pendukung fanatik di daerah pemilihan (dapil) 2. Yakni di daerah Tabukan Raya ditambah Marore. Jumlah pemilih di sini cukup banyak dibanding dua dapil lain. 38.293 suara bisa didulang.

Makagansa selain pernah menjadi bupati, juga diketahui cukup lama menjabat camat di Tabukan. Tak heran, masyarakat sudah sangat mengenal sosok mantan birokrat Sulut ini.

Kemudian suara Silangen, pasangan Makagansa, bakal bentrok dengan paslon usungan Partai Golkar, Jabes E Gaghana dan Helmut Hontong (JEG-HH).

Saudara kandung Sekprov Edwin Silangen itu, punya basis massa di dapil 1. Manganitu Raya, Tamako, dan Tatoareng. Banyak keluarga Silangen di daerah ini.

Diketahui juga Silangen dan Gaghana adalah family jauh. Karena berkarir di luar daerah, maka Silangen harus mampu membangun massanya sendiri.

Meski terkesan terkepung, kekuatan JEG-HH tak boleh dipandang sebelah mata. Melihat PDI-P mulai fokus di Sangihe, Golkar pun mulai menaikkan performa kekuatan di kepulauan.

Bahkan pada kampanye umum 9 Februari mendatang, Setya Novanto, Ketua Umum Golkar siap hadir.

Di Bolmong terkesan adem ayem. Struktural PDI-P memang banyak yang turun. Sekretaris PDI-P Sulut Franky Wongkar menjadi salah satu punggawa di sana.

Yang harus head to head dengan koordinator pemenangan Golkar di Bolmong Christiany Eugenia Paruntu.

Di Bolmong, paslon usungan PDI-P, Yasti Soepredjo dan Yanny Tuuk (YaYa) berhadapan dengan Salihi Mokodongan-Jefri Tumelap (SBM-JiTU).

Kekuatan YaYa berada di Dumoga, Dumoga Tengah, Dumoga Timur, Dumoga Barat, Dumoga Utara, Dumoga Tenggara, dengan total suara 61.702 suara.

Sementara SBM-JiTu bergantung di Lolak, Bolaang, Bolaang Timur, Poigar dan Sangtombolang atau dataran Pantai Utara (Pantura).

Di sana terdapat 63.250 suara. Ada satu dapil yang bisa jadi peluang suara. Yakni di Passi Barat, Passi Timur, Lolayan, dan Bilalang. Suara di dapil ini 42.474 suara.

“Karena target kami harus menang di Bolmong dan Sangihe, jadi dua daerah ini kami kirimkan tim untuk mengawal pemenangan,” ujar Wongkar, saat dihubungi kemarin.

Dia menyatakan, baik Sangihe maupun Bolmong PDI-P all out. “Tidak ada yang setengah-setengah. Pak Olly tetap turun di Bolmong,” tukasnya.

Mengenai kampanye umum di Sangihe pada 11 Januari mendatang, Wongkar mengatakan DPD I sudah menggelar rapat.

“Kehadiran Ibu Mega masih menunggu konfirmasi. Tapi, tim sudah siap. Kita akan turun dengan kekuatan penuh. Target menang memang tidak mudah. Kita harus bekerja dan rakyat menentukan,” pungkas Wakil Bupati Minsel ini. (gel)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Mencegah Pemilih Ganda di TPS


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler