jpnn.com - JAKARTA - Timnas U-23 mendapatkan lawan-lawan di grup E Asian Games Incheon 2014 yang tidak terlalu berat. Meski demikian, kendala bukan berarti tak didapat oleh Timnas U-23, yang dipastikan tak akan bisa menggelar uji coba terakhir September nanti.
Pelatih Aji Santoso mengakui jika cukup riskan untuk menggelar uji coba jelang berangkat ke Korsel pada 10 September. Namun, melihat komposisi pemain yang memang belum semuanya pernah tampil bersama dalam sebuah pertandingan, dia menilai perlu timnya melakukan uji coba.
BACA JUGA: Rakitic Akui tak Bisa Samai Level Xavi
Melawan tim luar negeri kah? Aji menyebut tak mungkin karena pertimbangan teknis dan waktu. Namun, bertanding melawan salah satu tim lokal di Indonesia Super League (ISL) menjadi opsi ke depan dari pelatih asal Malang tersebut.
Dari jadwal sementara sejauh ini, Aji mengaku pemain-pemain U-23 baru akan berkumpul pada 7 September. Jika memungkinkan, maka sore hari akan dimulai latihan ringan dan dilanjutkan dengan latihan penuh pada 8 dan 9 Spetember.
BACA JUGA: Persiapan Hadapi Arema, Pemain SFC Naik Angkot
Tapi, andai rencana uji coba melawan tim lokal itu bisa dipenuhi, maka kemungkinan besar latihan hanya akan dilakukan dua hari pada 7 dan 8 September. "Kami inginnya sih bisa uji coba, sekali saja di tanggal 9-nya, dengan tim lokal tidak masalah. Meskipun itu bukan idealnya," terang pelatih 43 tahun tersebut.
Bagi Aji satu uji coba itu penting, karena untuk membiasakan pemain dalam suasana pertandingan yang diyakini lebih tinggi tensinya dibanding hanya sekedar game internal. Dia juga bisa mengukur efektifitas tim dengan tambahan dua pemain senior baru, sebelum menjalani laga perdana kontra Timor Leste pada 15 September nanti.
"Keperluannya, ya untuk menyatukan pemain yang memang baru kumpul. Kami ingin sentuhan dan cara main di Timnas U-23 kembali muncul, setelah mereka main di klub masing-masing," ungkap mantan kapten Timnas tersebut.
BACA JUGA: Giroud Kesakitan, Tim Gudang Peluru Cemas
Melihat penguasaan bola dan ball possession, Aji mengaku puas terhadap progress pemain-pemainnya. Namun, untuk memaksimalkan efektifitas serangan dan menciptakan peluang, skuad Garuda Muda menurutnya perlu untuk terus dimatangkan.
"Apalagi ada Ferdinand (Sinaga) yang baru masuk. Saya harus bisa menyatukan, memaksimalkan potensi pemain di depan. Jadi ball possession bukan hanya untuk unggul di ball possession saja, tapi ball possession untuk maksimal di attacking-nya," paparnya.
Sementara itu, salah satu pemain Timnas U-23, Bayu Gatra saat dihubungi mengakui bahwa ball possession dan kerja sama Timnas U-23 saat ini semakin bagus. Namun, dia tak mau cepat puas dan menyebut harus tetap bekerja keras untuk mencapai level permainan tertinggi Timnas U-23 di Asian Games nanti.
"Kami sekarang memang lebih kuat dalam ball possession dan juga kerja sama tim. Tapi kami harus waspada dan tak boleh cepat puas. harus lebih dimaksimalkan dan kerja keras untuk bisa melaju sejauh mungkin di Asian Games nanti," tegasnya.
Berbicara uji coba, Timnas U-23 ini memang tidak semulus Timnas lainnya dalam program uji cobanya. Bahkan, pada masa pemusatan latihan keempat pada Juni lalu, TImans U-23 gagal total melakukan uji coba. Dari rencana dua kali uji coba, agenda tak terpenuhi akibat kesulitan PSSI menemukan lawan untuk skuad Garuda Muda. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Libya Mundur Sebagai Tuan Rumah Piala Afrika 2017
Redaktur : Tim Redaksi