Ajudan Gubernur Riau Berkomitmen Ungkap Dalang Suap

Kamis, 07 Juni 2012 – 14:52 WIB
JAKARTA - Pasca memeriksa Ajudan Gubernur Riau, Said Faisal alias Hendra, Selasa (5/6) lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan banyak kemajuan dalam penyidikan kasus suap revisi Perda 6/2010 tentang venue menembak PON XVIII 2012. Bahkan penyidik KPK di Pekanbaru menyebut sudah mulai ada titik terang.

Seorang penyidik KPK di SPN Pekanbaru Riau, Rabu (6/6) kemarin menyebutkan, Ajudan Gubernur Riau, Hendra Faisal sudah menyatakan komitmen kepada penyidik akan memberikan keterangan dan bukti-bukti terkait kasus suap PON Riau.

"Dia sudah komitmen memberantas korupsi. Ini yang menguntungkan kita, bahkan Faisal akan membeberkan semuanya dan memberikan data pendukung pada kita," kata penyidik yang enggan identitasnya, usai memeriksa belasan saksi.

Apa yang disampaikan oleh penyidik ini sebuah kemajuan, apalagi KPK terus didesak berbagai kalangan di Riau untuk mengungkap siapa otak pemberian suap tersebut. Bahkan posisi Gubernur Riau, Rusli Zainal yang sudah dicekal KPK ke luar negeri juga terancam, karena anggapan keterlibatannya terus bermunculan.

Dari pantauan JPNN di Pekanbaru, Riau, jumlah saksi yang diperiksa oleh KPK sudah mencapai 30 orang sejak Senin (4/6) lalu. Karena Rabu siang, KPK juga meminta keterangan dari 2 orang staf Badan Pengawaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Riau, Jojo dan Iswahyudi, serta Kepala Biro Keuangan Pemprov Riau Hardi Jamaludin.

Informasi yang diperoleh dari Jaya Rahmad, seorang staf BPKP lainnya yang ikut mendampingi namun tidak diperiksa, menyebutkan Jojo dan Iswahyudi datang ke ruang Catur Prasetya SPN Pekanbaru untuk memberikan keterangan dan menyerahkan hasil audit BPKP terkait pembangunan venue PON yang bermasalah. "Kami dari BPKP hanya memberikan keterangan dan hasil audit," kata Jaya.

Sementara itu Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha saat dikofirmasi JPNN mengenai saksi-saksi yang diperiksa hari ini Kamis (7/6) di Pekanbaru Riau menyebutkan belum menerima nama-namanya. Namun saksi yang akan dimintai keterangan berjumlah 8 orang.

"Pemeriksaan di Pekanbaru hari ini ada 8 orang saksi," kata Priharsa, Kamis (7/6), sembari menyebutkan selain di Pekanbaru, KPK juga memeriksa satu saksi dari PT Adhi Karya di jakarta.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kembali Periksa Rektor IPB dan Fotografer Media

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler