Akademisi Hingga Ulama Banten Tak Percaya Dahlan Korupsi

Selasa, 01 November 2016 – 07:09 WIB
Mahasiswa menggelar aksi dukungan kepada Dahlan Iskan di Serang, Banten. Foto: Radar Banten

jpnn.com - SERANG-Dukungan terhadap Dahlan Iskan makin deras mengalir dari berbagai kalangan di Banten. Kemarin (31/10), giliran kiai kharismatik, pimpinan pondok pesantren, akademisi, aktivis, etnis Tionghoa yang kompak memberikan dukungan kepada mantan Menteri BUMN itu.

Abuya Muhtadi Dimyati menegaskan, Dahlan Iskan merupakan sosok sederhana yang tidak mungkin melakukan tindakan tercela seperti korupsi. Karena itu, kiai kharismatik ini, tidak percaya bahwa Dahlan ditahan. 

BACA JUGA: Tragis, Pesawat Nahas Itu Bawa 3,1 Ton Material Pembangunan Ilaga

“Saya sendiri enggak percaya kalau hal itu (penahanan-red) menimpa dirinya,” kata Abuya kepada Radar Banten kemarin, Senin (31/10).

Abuya mengaku, siap mendukung Dahlan Iskan secara moril agar bebas dari permasalahan yang sedang dialaminya itu. Ia menilai permasalahan yang sedang dialami Dahlan adalah kekeliruan semata. 

BACA JUGA: Pesawat Kargo Hilang Kontak, Polda Papua Siagakan 1 Peleton

“Kami siap melakukan istigotsah bersama untuk mendukung dan mendoakan Pak Dahlan,”ujarnya.

Ia menceritakan, awal mula mengenal Dahlan Iskan ketika mantan menteri BUMN itu memenangkan konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Kala itu, Abuya bertemu dengan Dahlan di wilayah Labuan. 

BACA JUGA: Lihat Nih, Kapal Baru TNI AL Berkelas Dunia

“Kami sebetulnya selalu mendukung Pak Dahlan Iskan, bahkan ketika mencalonkan diri sebagai calon presiden. Kami mendukung sepenuhnya agar bisa menjadi presiden. Jadi, dari semenjak bertemu, kami ini selalu mendukung Pak Dahlan,” ujar putera Abuya Dimyati ini.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Madany, Cipanas, Kabupaten Lebak, Agus Sutisna mengatakan hal serupa. Agus mengaku, kaget ketika mendengar informasi Dahlan dijebloskan ke penjara. 

Selama ini, Agus menilai Dahlan sebagai sosok inspiratif dan punya integritas yang baik. Untuk itu, dia yakin Dahlan tidak melakukan tindak pidana korupsi seperti yang dituduhkan Kejati Jawa Timur.

“Saya memang enggak mengikuti kasus tersebut. Tapi, saya enggak percaya Pak Dahlan korupsi,” kata Agus Sutisna kepada Radar Banten, kemarin.

Pengurus PD Muhammadiyah Lebak ini berharap, penegak hukum berlaku adil dan tidak melakukan kriminalisasi. Orang baik dan berintegritas seperti Dahlan dibutuhkan masyarakat. Dia merupakan orang bersih. 

Bahkan, selama menjabat sebagai Direktur Utama PT PWU, Dahlan tidak menerima gaji dan fasilitas dari BUMD tersebut.

“Pak Dahlan itu orang punya. Beliau enggak menerima gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan. Mana mungkin melakukan korupsi,” tegasnya.

Di tempat berbeda, tokoh pemuda yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lebak Rochman Setiawan mengatakan, kasus yang menjerat Dahlan sarat dengan kepentingan penguasa. Dia khawatir, kasus tersebut akan menggerus kepercayaan publik terhadap penegak hukum.

"Saya melihat, hukum tidak adil. Hukum dijadikan alat kekuasaan oleh oknum penegak hukum dan Pak Dahlan Iskan jadi korban," tegasnya.

Rochman mengatakan, selama menjadi Menteri BUMN dan Direktur Utama PT PLN, Dahlan telah melakukan terobosan dalam berbagai bidang. Budaya kerja yang ditunjukkan Dahlan telah memberi inspirasi bagi anak-anak muda di Indonesia. Walaupun usianya sudah tua, Pak Dahlan punya semangat seperti anak muda.

"Saya tidak percaya, Dahlan Iskan dijadikan tersangka korupsi. Ada apa dengan penegak hukum kita. Kenapa orang baik dijadikan tersangka," ujarnya.

Kata Rochman, keanehan dalam kasus Dahlan Iskan juga dapat dilihat dari waktu penanganan kasus tersebut. Dahlan menjadi Dirut di BUMD Jatim pada 2000-2010. Tapi kasus tersebut baru diungkap sekarang.

"Saya melihat ada kejanggalan dalam penanganan kasus Pak Dahlan. Benar apa yang dikatakan Dahlan Iskan sebelum dijebloskan ke penjara, beliau sudah dijadikan target kekuasaan," tukasnya.

Rektor IAIN SMH Banten Prof Dr H Fauzul Iman menegaskan, mengenal Dahlan lewat tulisan-tulisannya. “Saya baca tulisan Dahlan itu bagus. Ia sosok berkomitmen,” ujarnya. Terkait kasus yang membelit Dahlan, Fauzul menyerahkan kepada penegak hukum.

Rektor Untirta, Profesor Dr Sholeh Hidayat mengaku tidak tahu pasti masalah yang dihadapai Dahlan Iskan ketika menjadi Dirut PT PWU Surabaya belasan tahun lalu. “Saya serahkan pada proses hukum yang berlaku,” ujarnya. 

Namun, Sholeh melihat kinerja dan prestasi Dahlan cukup baik baik selama menjadi Dirut PLN hingga menteri BUMN. “Penampilannya sederhana dan secara ekonomi sudah mapan. Untuk memperkaya diri sendiri tampaknya kecil kemungkinannya,” ujarnya.

Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tajjudin menilai, Dahlan Iskan sebagai salah satu sosok negarawan yang memiliki integritas. “Pak Dahlan Iskan adalah wartawan senior dan mantan menteri BUMN yang memiliki integritas sangat teruji,” katanya, Senin (1/11).

Selain memiliki integritas, Amas menilai, Dahlan layak menjadi panutan generasi muda dan para pemimpin di Indonesia.

“Beliau adalah sosok tokoh nasional yang seharusnya menjadi contoh bagi pemimpin negara. Punya komitmen terhadap masyarakat pribumi, mampu memelihara kebinekaan. Dan itulah prototipe pemimpin masa depan,” kata.

Ia menyinggung kasus hukum yang menimpa Dahlan. Menurutnya, ada tahapan yang terlewat dan terkesan dipaksakan.

“Dari sisi proses bukan saja sudah lama kasusnya terjadi, tetapi ada tahapan sepertinya terlewat, yaitu hasil audit lembaga berwenang tentang ada tidaknya kerugian negara sebagaimana kasus lainya baru dinyatakan statusnya,” katanya.

“Sementara dalam kasus Pak Dahlan proses itu dilewati melainkan langsung penahanan. Ini sangat memprihatinkan, ingat negara kita adalah negara hukum bukan negara kekuasaan,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris PWNU Banten.

Amas mengatakan,  jika perlu memberikan jaminan atas penahanan Dahlan. “Semoga musibah cepat berlalu. Tuhan bersama kita,” katanya.

Dihubungi terpisah, Akademisi Untirta Suwaib Amiruddin menilai, kasus yang menjerat Dahlan Iskan sebagai kriminalisasi hukum. Sebab, selama ini tidak jelas kesalahan Dahlan yang menyebabkan kerugian negara. “Secara nyata yang kasus yang disampaikan seperti opini, bukan fakta yang real kriminal yang menyebabkan kerugian negara,” katanya.

Ia mendesak, agar proses hukum ditegakkan secara adil sehingga orang yang bersalah tidak menjadi korban kekuasaan. “Saya kita, harus dibuka seterang-terangnya, apakah benar kasus yang menimpa beliau benar-benar telah menyeleweng dan menyebabkan kerugian negara, atau kah sebuah kasus yang dipolitisasi?,” tanya.

Karena itu, Suwaib memberikan dukungan kepada Dahlan agar bisa melewati musibah tersebut. “Kami memberikan dukungan kepada beliau, karena masyarakat berharap proses penegakan hukum dilakukan penuh dengan keadilan sehingga orang baik seperti Pak Dahlan tidak menjadi korban politisasi hukum,” katanya.

Pendiri Suwaib Amiruddin Fondation (SAF) meyakini Dahlan tidak akan melakukan perbuatan yang melawan hukum. Apalagi, sosok Dahlan dikenal cerdas dan jujur.

“Pak Dahlan itu orang baik, beliau orang yang terbuka. Karena beliau bersal dari bawah dan memimpin sehingga kepemimpinannya mengerti situasi dan kondisi rakyat,” ujarnya. (ken-run-mg10/alt/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Saber Pungli Kembali OTT Tiga Orang di Pelabuhan Belawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler