jpnn.com, JAKARTA - Fakultas Pendidikan dan Bahasa (FPB) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyelenggarakan sidang terbuka program Doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris pertama di 2024, yaitu Dr. Munmun Gupta di Gedung Yustinus lantai 13, Kampus Semanggi, Jakarta, Selasa (16/1).
Dr. Munmun Gupta melakukan penelitian dan penulisan disertasi dengan judul 'Translinguistic Authenticity in Fictional Discourse'.
BACA JUGA: Unika Atma Jaya & Swiss Kolaborasi Dorong Inovasi dan Keberlanjutan VET
Studi ini melihat bagaimana keaslian translinguistik dalam wacana fiksi pada 'Antologi Rasa' karya Ika Natassa, 'Our Lady of Alice Bhatti' karya Mohammed Hanif, dan 'Lion City: Singapore and The Invention of Modern Asia' karya Jeevan Vasagar.
Karya-karya tersebut digunakan untuk mengungkap penggunaan translinguistik yang menambah keaslian karya penulis.
BACA JUGA: Unika Atma Jaya Fokus Menelaah Teknologi AI bagi Dunia Pendidikan
“Buku Lion City menonjol karena penggabungan bahasa yang lebih beragam dan contoh transbahasa yang lebih luas," ungkap Dr. Munmun Gupta dalam sidang terbuka tersebut.
Menurutnya, hal ini menyoroti fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi bahasa, karena penulis secara kreatif memadukan elemen linguistik untuk menghasilkan narasi yang menarik dan kaya budaya yang dapat diterima oleh beragam khalayak.
BACA JUGA: Unika Atma Jaya Kukuhkan Prof. Djomo Setyanto jadi Guru Besar Mekanika Material
Keaslian translinguistik melampaui batas-batas satu bahasa, mencakup keragaman linguistik yang melekat dalam dunia global.
Para penulis yang menggunakan pendekatan ini merangkai berbagai bahasa secara mulus ke dalam narasi mereka, yang mencerminkan kekayaan linguistik di dunia nyata.
Teknik ini meningkatkan keaslian karakter, latar, dan dialog sehingga menawarkan pengalaman yang lebih mendalam kepada pembaca.
“Keaslian translinguistik memainkan peran penting dalam sastra, memungkinkan penulis menciptakan kerangka unik yang selaras dengan ideologi tertentu dan menetapkan posisi penulis secara jelas,” papar Munmun Gupta.
Dia menyampaikan salah satu keuntungan utama dari keaslian translinguistik adalah kemampuannya untuk memperdalam pengembangan karakter.
Bahasa adalah bagian integral dari identitas, dan dengan memasukkan bahasa asli karakter, penulis menghidupkan kepribadian mereka, baik itu peralihan antarbahasa atau karakter dalam menavigasi lingkungan multibahasa.
Kemudian narasinya menjadi cermin kompleksitas pengalaman linguistik dunia nyata.
Konsep ini, kata Munmun Gupta, berkontribusi pada lanskap budaya dan bahasa yang ingin dipotret oleh penulis, memungkinkan terciptanya representasi latar cerita yang jelas dan asli melalui penggunaan berbagai bahasa atau dialek.
"Pendekatan ini membenamkan pembaca dalam narasi dan meningkatkan keasliannya,” imbuhnya.
Selain pengembangan karakter, keaslian translinguistik berkontribusi pada penggambaran latar yang jelas.
Sebab, baik di kota metropolitan yang ramai maupun di desa terpencil dengan dialek yang unik, penggabungan berbagai bahasa memungkinkan penulis untuk menangkap esensi lanskap budaya yang beragam.
Dia menilai kekayaan linguistik ini tidak hanya menambah kedalaman pembangunan dunia tetapi juga menumbuhkan apresiasi yang lebih besar terhadap keragaman linguistik.
“Keaslian translinguistik juga mengintensifkan pengalaman emosional pada saat konflik dengan menggunakan bahasa atau dialek yang berbeda," tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, penggunaan berbagai bahasa atau dialek untuk mendeskripsikan kata benda memungkinkan penulis menangkap interaksi bahasa yang rumit sehingga menghasilkan representasi yang lebih bernuansa dan autentik dari dunia yang mereka bangun.
Meskipun penyampaian cerita translinguistik menawarkan banyak manfaat, hal ini juga menghadirkan tantangan. Mencapai keseimbangan antara keaslian linguistik dan aksesibilitas pembaca bisa jadi rumit.
Penulis harus mempertimbangkan keakraban pembacanya dengan berbagai bahasa dan memberikan konteks yang memadai untuk memastikan pemahaman tanpa mengorbankan keaslian narasi.
Kesimpulannya, keaslian translinguistik adalah alat penting bagi penulis yang ingin menawarkan pengalaman yang lebih otentik dan mendalam kepada pembaca,.
"Ini berkontribusi pada lingkungan budaya-linguistik dalam narasi, menghasilkan intensitas emosional, dan menangkap interaksi kompleks bahasa-bahasa yang ada di dunia,” pungkas Munmun Gupta.
Menanggapi disertasi yang disampaikan, Prof Setiono Sugiharto sebagai promotor menyampaikan penggunaan praktik keaslian translinguistik harus strategis.
"Tidak hanya sekadar menyukai gaya penulisan translinguistik, tetapi dengan keaslian translinguistik dapat menambah inklusivitas cerita,” kata Prof Setiono Sugiharto.
Menurutnya, dengan memahami kompleksitas keragaman bahasa, penulis dapat menyusun cerita yang dapat diterima pembaca secara lebih mendalam sehingga menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih besar terhadap kekayaan bahasa dan budaya di seluruh dunia.
Dia mengatakan seiring dengan berkembangnya sastra, penulisan cerita dengan translinguistik menjadi bukti kemungkinan penggunaan bahasa yang tak terbatas dalam membentuk dunia yang kita ciptakan dalam sebuah karya sastra.
Unika Atma Jaya memiliki harapan besar agar penelitian yang dilakukan para mahasiswa baik jenjang sarjana, pasca-sarjana, maupun doktoral dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Ke depannya sebagai institusi pendidikan, Unika Atma Jaya akan terus mendorong seluruh Civitas Akademika di dalamnya untuk melahirkan buah pemikiran yang inovatif, kreatif, dan bermanfaat.
Sebagai informasi, sidang terbuka ini dipimpin Dekan Fakultas Pendidikan dan Bahasa Unika Atma Jaya Dr. Luciana, M.Ed., dengan Prof Dr. Setiono Sugiharto sebagai promotor dan Yanti, Ph.D sebagai copromotor.
Sementara itu, Prof. Safnil Arsyad sebagai External Examiner, Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo, dan Dr. Engliana, M.Hum. sebagai Internal Examiner. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi