Akan Diresmikan Jokowi, Silangit jadi Bandara Internasional

Kamis, 12 Oktober 2017 – 07:32 WIB
Pesawat milik Garuda Indonesia saat mendarat di Bandara Silangit, Tapanuli Utara. Foto: Sumut Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akan ditetapkan sebagai Bandara Internasional pada bulan Oktober 2017. Peresmian dijadwalkan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengungkapkan bahwa infrastruktur Silangit sudah layak untuk melayani rute internasional.

BACA JUGA: Jokowi: Jangan Memecah Persaudaraan Sesama Anak Bangsa

Saat ini, telah terbangun terminal dan apron berkapasitas 4 pesawat dengan landasan seluas 2.650 x 45 meter. “Rencananya akan diresmikan langsung oleh presiden,” kata Agus di Jakarta kemarin (11/10).

Agus menjelaskan, bahwa sebelumnya Silangit hanyalah sebuah bandara yang mampu melayani penerbangan perintis bersubsidi.

BACA JUGA: Pengembangan Bandara Ahmad Yani Rampung Akhir 2018

Saat ini sudah siap untuk menjadi bandara umum internasional. “Andalan penjualannya adalah keindahan wisata alam Danau Toba,” kata Agus.

Tahun lalu, Presiden Jokowi telah memerintahkan agar Garuda menerbangi rute komersioal non subsidi dari dan ke Bandara ini.

BACA JUGA: Bulan ini, Bandara Silangit Layani Penerbangan Internasional

Saat itu hanya diterbangi penerbangan perintis bersubsidi dengan penumpang yang hanya 12 sampai 24 orang dengan pesawat ukuran kecil.

Silangit terus berkembang dengan didarati Pesawat ATR dengan kapasitas 72 penumpang, lalu pesawat CRJ dengan kapasitas 96 orang penumpang.

“Bahkan, untuk pesawat B 737 pun penumpangnya terus meningkat,” kata Agus.

Saat ini, sudah ada beberapa maskapai penerbangan yang telah melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Silangit yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Wings Air.

Dengan perluasan terminal, ditambah dengan promosi gencar dari Presiden Jokowi, Jumlah penumpang di Bandara Silangit diperkirakan akan meningkat lebih 14 kali lipat atau 1.400 persen.

Menurut Agus, Presiden Jokowi dengan keberaniannya telah mematahkan stigma teori transportasi konvensional.

“Yang selama ini dianut adalah ‘kapal mengikuti perdagangan' menjadi 'perdagangan yang ikut kapal", ujar Agus. (tau)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Infrastruktur Kelar 2018 Bukan demi Jokowi di 2019


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler