Akbar Didaulat DPD II Golkar

Kamis, 23 April 2009 – 21:06 WIB

JAKARTA – Di tengah berlangsungnya Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnassus) Partai Golongan Karya (Golkar) yang diikuti oleh DPP dan DPD I Golkar yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (23/4), sejumlah Ketua DPD II Partai Golkar juga melakukan pertemuan dengan mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung di Hotel Arya Duta Jakarta.

Para Ketua DPD II itu mendesak agar Akbar Tandjung segera menyelamat kondisi Golkar dari keterpurukannya dan menyatakan menolak hasil Rapimnassus Partai Golkar yang menugaskan Jusuf Kalla untuk melobi partai politik lain guna membangun koalisi baru setelah menemui jalan buntu dengan Partai Demokrat.

Bahkan Ketua DPD II Golkar Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Indra M Adnan, mendesak Akbar Tandjung untuk menyelamatkan Partai Golkar dari proses kehancurannya yang saat ini tengah berlangsung.

“Seluruh DPD Tingkat II Jawa Timur yang berjumlah sekitar 38 DPD II secara tegas menolak hasil Rapimnassus karena rapat itu sama sekali tidak mengakomodir aspirasi seluruh DPD II seluruh Indonesia,” kata Ketua DPD II Kota Malang, Jawa Timur, Aris Pujangkoro.

Selain menolak hasil Rapimnassus tersebut, Aris Pujangkoro juga menegaskan bahwa 38 DPD se Jawa Timur sudah memutuskan agar Akbar Tandjung segera melakukan pendekatan personal kepada incumbent Susilo Bambang Yudhoyono, Tim 9 dan DPP Partai Demokrat untuk menyampaikan aspirasi DPD II Golkar ini kepada SBY.

Soal kekalahan yang akan menimpa Golkar dalam pemilu legislatif 9 April lalu, lanjut Aris Pujangkoro, seluruh DPD II se Jatim sudah memprediksi dari awal“Target perolehan suara dipatok minimal 30 persen, sementara semua kebijakan Ketua Umum dan DPP Partai Golkar sama sekali tidak mengarah ke situ,” tegas Aris Pujangkoro.

SBY masih sangat layak memimpin bangsa dan negara ini lima tahun ke depan dan kader Golkar dalam hal ini Akbar Tandjung adalah sosok yang paling tepat mendampingi SBY, imbuhnya.

Sikap yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPD II Golkar Purworejo, Jawa Timur, Ari Edy Prasetyo

BACA JUGA: JK-Kiemas Bertemu

Bahkan dia menyatakan sekitar 25 DPD II se Jawa Tengah dalam kondisi siap mengamankan aspirasi ini.

Sementara itu, Ketua DPD II Pontianak, Kalimanatan Barat, Gusti Hersan Aslirosa, mendesak Jusuf Kalla untuk segera mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar
“Kalau kalah, JK sebaiknya legowo

BACA JUGA: Golkar Prioritaskan PDIP

Mandat Rapimnassus yang memberikan kuasa kepada Jusuf Kalla untuk melobi parpol lain membangun koalisi baru itu tidak akan menolong posisi partai, karena JK pasti akan melakukan lobi untuk kepentingan dirinya sendiri,” tegas Gusti.

Di tempat yang sama, Martin Oktavianus Makakita, Ketua DPD II Jakarta Barat, mengingatkan seluruh elit Partai Golkar segera berhenti untuk memikirkan jadi menteri pasca pemilu presiden mandatang.

“Saat ini prioritas utama yang harus dilakukan oleh para elit Partai Golkar adalah membenahi Golkar hingga menjadi partai yang terhormat dan disegani
Jangan seperti saat ini dimana Golkar jadi bulanan-bulanan,” pinta Ketua DPD II Jakarta Barat,  Martin Oktavianus Makakita.

Sebelumnya berlangsungnya pertemuan yang bertajuk 'Memperkokoh Silaturahmi dengan 9 Ketua DPD II Golkar', Akbar Tandjung mengaku dirinya diundang oleh sejumlah Ketua DPD II se Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantana Barat, Maluku, Jawa Barat, Sulawesi Barat dan Riau.

“Karena konteksnya diundang bersilaturahmi, saya tidak punya alasan untuk menolak undangan kader Partai Golkar ini

BACA JUGA: Hindari Polemik, SBY Tolak Cawapres Golkar

Bahkan sebelum berlangsungnya Rapimnassus, puluhan DPD II Golkar yang sengaja akan datang ke Jakarta untuk menyaksikan jalannya Rapimnassus juga sudah mendesak saya untuk bertemu,' jelas Akbar Tandjung.

Akbar juga menyesalkan sikap Tim 3 Golkar yang ditugaskan untuk melobi Tim 9 Partai Demokrat yang dinilainya terlalu buru-buru untuk memutuskan komunikasi politik dengan PD“Sikap Tim 3 Golkar itu terlalu terburu-buru hingga tidak membuahkan hasil sama sekali bagi kepentingan Partai Golkar secara keseluruhan,” ujarnya.

Mantan Ketua DPR itu juga kembali mengingatkan bahwa Golkar adalah alat perjuanganJadi semua keputusan harus dalam perspektif organisasi“Jangan untuk membela kepentingan perorangan,” tegas Akbar lagi(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sultan Tak Incar Cawapres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler