MALANG – Dukungan terhadap langkah Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkap semua nama anggota DPR pemeras BUMN terus mengalir dari tokoh-tokoh nasional. Bahkan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung ikut mendukung aksi Dahlan membeberkan kebobrokan wakil rakyat yang mengharuskan perusahaan BUMN mengirim upeti.
Akbar yang ditemui saat menghadiri siraman putri dari koleganya di Jalan Ijen 52 Malang membenarkan hal ini. “Saya memberi dukungan terhadap langkah-langkah pak Dahlan untuk menciptakan sistem yang terbuka dan transparan,” terang Akbar kepada Malang Post (Grup JPNN), Jumat (9/11).
Mantan Ketua DPR ini memberi dukungan terhadap langkah Menteri BUMN karena merupakan upaya membersihkan sistem politik yang koruptif. Menurutnya, apa yang dilakukan Dahlan saat ini adalah usaha penegakan pemerintahan yang bersih, memberantas korupsi dan meluruskan penyelewengan di tubuh lembaga negara.
Bahkan, ketua DPR RI era 1999-2001 itu tidak keberatan bila Dahlan menyebut nama salah satu kader Golkar yang masih aktif di gedung dewan sebagai salah satu pemeras BUMN. Seperti diketahui, anggota komisi VI DPR RI, Idris Laena (IL) disebut Dahlan sebagai salah satu wakil rakyat yang memeras BUMN.
PT PAL dan BUMN yang mengatur penjualan garam juga disebut mantan dirut PLN sebagai dua korban pemerasan dari politisi kelahiran Riau itu. Karena dianggap mencemarkan kehormatan anggota dewan, Idris Laena pun telah dilaporkan oleh Dahlan kepada Badan Kehormatan DPR RI.
Akbar tidak keberatan bila Dahlan menyebut ada kader Golkar yang meminta upeti kepada BUMN. “Kalau memang ada anggota dewan yang menurut pak Dahlan melakukan pemerasan, ya tentu beliau diharapkan bisa menyampaikannya, tidak usah ragu-ragu menyebut siapa yang melakukan itu,” tandas politisi berusia 67 tahun ini.
Hanya saja, semua tudingan Dahlan harus melalui proses hukum yang berlaku di Indonesia. Pasalnya, menurutnya negara ini adalah negara hukum. Tidak bisa, kata Akbar, seseorang dinyatakan bersalah tanpa proses peradilan dan penetapan hukum yang berlaku tetap.
“Semua harus melalui proses hukum,” tandasnya. Namun demikian, Akbar memastikan bahwa Golkar bakal melakukan tindakan tegas terhadap kadernya yang nakal dan hobi memeras BUMN. Jika Idris Laena benar-benar terbukti sebagai anggota dewan pemeras, maka Golkar akan melakukan tindakan pada yang bersangkutan.
Karena itu, Akbar tidak akan membela kader Golkar Idris Laena yang sudah dipanggil oleh Partai Golkar untuk memberi konfirmasi soal tudingan yang diberikan Dahlan. Bahkan, Golkar sudah siap menindak Idris Laena, berupa sanksi atau bahkan menonaktifkan pengusaha yang memiliki banyak properti di Tanjung Priok, Bekasi hingga Pekanbaru Riau. Bersalahnya Idris Laena sebagai pemeras BUMN tentu akan membawa dampak negatif terhadap citra Golkar secara keseluruhan.(fin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensesneg Tersengat Ucapan Mahfud
Redaktur : Tim Redaksi