Akbar Faisal Gagal Korek Anas Soal Arahan SBY Terkait Century

Senin, 03 Maret 2014 – 15:24 WIB
Anggota Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Akbar Faisal mendatangi Gedung KPK, Jalan Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/3). Kedatangannya untuk menjengguk Anas Urbaningrum, namun Akbar belum diperbolehkan oleh KPK. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Salah satu inisiator Tim Pengawas kasus Bank Century DPR, Akbar Faisal menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (3/3). Tujuan kedatangannya untuk menjenguk mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum.

Meski demikian, Akbar tidak bisa menjenguk Anas. "Ternyata saya tidak masuk, tidak ada ijinnya. Tidak boleh. Saya sedang mengajukan lagi ijin baru," kata Akbar di KPK, Jakarta, Senin (3/3).

BACA JUGA: TNI Tambah Kekuatan Pasukan di Natuna

Akbar menuturkan, salah satu tujuannya bertemu Anas karena ingin membicarakan soal Century. Salah satunya, soal pengakuan Anas yang diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mencegah supaya Pansus Century DPR tidak mengarah baik secara hukum maupun politik ke SBY.

"Mas Anas sebagai ketua fraksi waktu itu, dia diminta agar Century tidak berefek kepada pemerintah maupun kepada pribadinya yang mulia bapak presiden. Saya ingin tahu yang sebenarnya," ujar Akbar.

BACA JUGA: Dahlan Bertemu Fraksi Partai Demokrat di DPR

Akbar menyatakan, sudah ada tiga alat bukti bahwa presiden mengetahui soal Century. Di antaranya, surat mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pernyataan Wakil Presiden Boediono.

"Boediono menyatakan ini tanggungjawab presiden sesuai Undang-undang Lembaga Penjamin Simpanan. Jadi banyak missing link. Kami pengen lihat. Makanya saya mau tanya sama Mas Anas orang yang memimpin fraksi Demokrat pada saat Century itu," ucap Akbar.

BACA JUGA: Tersangka Bank Century Jalani Sidang Perdana 6 Maret

Politikus Partai NasDem itu berharap Anas bisa terbuka. Sehingga dapat membantu menguak persoalan Century. "Saya berharap Mas Anas, ini waktu yang tepat bagi beliau, sebagai anak bangsa maupun orang yang sedang menghadapi masalah besar ini untuk membuka lembaran-lembaran berikutnya. Kita pengin masalah bangsa ini selesai, tidak ada lagi urusan ketika masuk pemerintahan yang berikutnya," tandas Akbar.

Seperti diberitakan, Anas sempat diberikan arahan supaya mengamankan posisi SBY dalam Pansus hak angket Bank Century. Saat itu, Anas masih menjadi Ketua Fraksi PD.

"Anas dipanggil oleh SBY di Cikeas. Dalam pertemuan itu SBY memberikan  pengarahan kepada Anas untuk mencegah supaya Pansus Century DPR tidak mengarah baik secara hukum dan politik ke SBY," kata kuasa hukum Anas, Handika Honggowongso saat dihubungi, Rabu (5/2).

Setelah mendapat arahan itu, dilakukanlah koordinasi ke fraksi-fraksi yang ada di DPR. "Loby ke fraksi partai lain untuk mengamankan SBY. Bentuk konkrit koordinasi dengan semua fraksi mencegah nama SBY disebut dan pemeriksaan Pansus tidak mengarah ke SBY, dan membangun opini ke media massa jika SBY tidak terlibat dalam kasus Century," ujar Handika.

Ditambahkan Handika, pengamanan untuk SBY tidak hanya cuma lewat fraksi-fraksi di DPR. "Koordinasi dengan Sri Mulyani, Boediono dan seluruh pihak yang terkait kasus," ucapnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Siap Diadu Dengan Capres Partai Lain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler