JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menerangkan kekalahan Wiranto pada saat diusung Golkar dalam Pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2004, bukan karena kesalahan sistem pencapresan di Golkar.
Akan tetapi sambung Akbar, pilpres itu amat tergantung siapa tokoh yang diusung partai. Pada saat itu, Wiranto kalah dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebut Akbar sebagai sosok fenomenal.
"Muncul tokoh yang fenomenal dan mendapat dukungan dari rakyat yaitu SBY karena ganteng, retorika baik dan tata bahasanya bagus, tapi itu dulu," ujar Akbar dalam diskusi di DPD, Jakarta, Jumat (15/3).
Dikatakan Akbar, pada saat memimpin Golkar, dia sudah menciptakan sistem penjaringan calon presiden (capres) yang demokratis melalui konvensi nasional capres.
"Waktu itu saya mimpin Golkar, saya buka kesempatan itu dengan konvensi. Sehingga bisa merekrut 19 orang dan ada 5 calon," terangnya.
Akbar menerangkan, ada yang mengatakan bahwa konvensi tersebut merupakan akal-akalan dia saja. Namun dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Yang penting bagi saya sudah ada pembangunan sistem," kata dia.
Nah untuk tahun 2014 nanti, Akbar menerangkan, Golkar akan mengusung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres. Pasalnya hal itu sudah diputuskan melalui Rapat Pimpinan Nasional. (gil/jpnn)
Akan tetapi sambung Akbar, pilpres itu amat tergantung siapa tokoh yang diusung partai. Pada saat itu, Wiranto kalah dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebut Akbar sebagai sosok fenomenal.
"Muncul tokoh yang fenomenal dan mendapat dukungan dari rakyat yaitu SBY karena ganteng, retorika baik dan tata bahasanya bagus, tapi itu dulu," ujar Akbar dalam diskusi di DPD, Jakarta, Jumat (15/3).
Dikatakan Akbar, pada saat memimpin Golkar, dia sudah menciptakan sistem penjaringan calon presiden (capres) yang demokratis melalui konvensi nasional capres.
"Waktu itu saya mimpin Golkar, saya buka kesempatan itu dengan konvensi. Sehingga bisa merekrut 19 orang dan ada 5 calon," terangnya.
Akbar menerangkan, ada yang mengatakan bahwa konvensi tersebut merupakan akal-akalan dia saja. Namun dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Yang penting bagi saya sudah ada pembangunan sistem," kata dia.
Nah untuk tahun 2014 nanti, Akbar menerangkan, Golkar akan mengusung Aburizal Bakrie alias Ical sebagai capres. Pasalnya hal itu sudah diputuskan melalui Rapat Pimpinan Nasional. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Dinilai Hambat Capres dari Luar Parpol
Redaktur : Tim Redaksi