JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, memastikan akan ikut dalam konvensi internal Partai Golkar, jika partai warisan Orde Baru itu menerapkan sistem konvensi untuk memilih calon presiden (Capres) yang akan diusung pada pilpres 2014.
Akbar mengakui, Musyawarah Nasional (Munas) Golkar telah menetapkan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden. Sebagai keputusan partai, itu sepertinya sudah disepakati dan Akbar menyatakan ikut kesepakatan Munas Golkar. Tapi, bisa saja ada perubahan kebijakan Golkar.
"Kalau Golkar menetapkan pemilihan capres melalui mekanisme konvensi seperti tahun 2004 lalu, bisa saja saya ikut dalam proses konvensi sebagai salah satu bakal capres. Tapi Munas sudah memutuskan bakal mengusung Ical, dan kalau sudah menjadi keputusan Munas, maka saya harus patuh pada keputusan itu," ujar Akbar kepada wartawan, Minggu (22/1).
Menurut Akbar, konvensi adalah mekanisme yang paling demokratis serta paradigma baru Golkar dan pernah dirintis dan dilaksanakan menjelang Pilpres 2004 lalu. "Saya menggelar konvensi itu karena paradigma Golkar yang baru, yang transparan, demokratis dan memiliki akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan baik kepada kader maupun rakyat,” tegasnya.
Mengenai pendapat Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham bahwa konvensi sudah pernah dilakukan dan nyatanya tidak berhasil memenangkan Golkar, menurut Akbar bukan konvensinya yang salah, namun memang saat itu calon dari Golkar kalah pamor dari SBY yang saat itu sedang naik daun. ”Itu bukan salah konvensinya, konvensi sudah benar, tapi kan calon kita Pak Wiranto kalah pamor dengan SBY yang saat itu sedang naik daun,” tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Lirik Partai Selain Gerindra
Redaktur : Tim Redaksi