Mantan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu tetap meminta DPP mempertimbangkan dan memperhatikan saran yang disampaikan.
"Patut dipertimbangkan dan diperhatikan, ini untuk kepentingan partai," ujar Akbar Tandjung saat dihubungi kemarin (20/12). Dia menyatakan, jika Ical dan jajaran DPP berkomitmen pada pembangunan partai, sudah seharusnya surat wantim itu diperhatikan.
Dalam surat tersebut, isu evaluasi pencapresan Ical paling menonjol. Akbar menyarankan penetapan capres dari partainya dilakukan secara terbuka dengan melibatkan jajaran partai dari bawah hingga pusat. "(Surat) itu kan disampaikan oleh orang-orang yang sudah punya pengalaman panjang," katanya.
Dia menambahkan, orang-orang yang ada di wantim itu adalah mereka yang mampu melihat perkembangan serta dinamika politik. "Baik di lingkungan internal partai maupun eksternal partai," tegasnya.
Sebagaimana proses penetapan Ical pada Rampimnas III Partai Golkar pertengahan 2012, hanya DPD I tingkat provinsi yang dilibatkan. DPD II tingkat kabupaten/kota tak ikut terlibat dalam forum tersebut. "Saya sudah sering keliling ke daerah. Ada perasaan yang tidak puas ketika DPD II tidak dilibatkan," ungkap Akbar.
Dia menambahkan, perasaan tidak puas semacam itu tentunya akan mengganggu konsolidasi partai untuk pemenangan Ical sebagai capres. "Sebaiknya, ini dihindari. Karena itu, kami berpesan sebaiknya pada rapimnas V, DPD II dilibatkan dalam forum," kata mantan ketua DPR tersebut.
Akbar juga menegaskan bahwa surat wantim yang dikirimkan sama sekali tidak diniatkan untuk menimbulkan friksi di internal partai. "Sifat surat ini hanya mengingatkan. Tidak pernah ada pikiran untuk mempersoalkan pencapresan Ical," imbuhnya.
Ketua DPP PG Priyo Budi Santoso berharap agar DPP, Ical, maupun Akbar bisa segera bertemu dalam suasana informal dalam waktu dekat. "Saya melihat keduanya bisa duduk bersama untuk mencapai solusi terbaik bagi soliditas dan elektabilitas Golkar dan figur ARB (Aburizal Bakrie, Red)," kata Priyo di kompleks parlemen kemarin.
Dia menyatakan, nasihat Akbar untuk melibatkan DPD II adalah pandangan yang sah-sah saja. "Soalnya, apakah ada sebuah momentum untuk lakukan itu" Saya berpandangan biarkan pada saatnya ada solusi yang terbaik," nilainya.
Di luar pro-kontra atas substansi surat wantim, Priyo menyatakan, tetap ada nilai positif dari masukan-masukan formal yang disampaikan Akbar kepada DPP. Setidaknya, DPP terdorong melakukan konsolidasi di semua lini untuk meningkatkan elektabilitas Ical maupun Golkar. "Itu positifnya," tegas wakil ketua DPR tersebut. (dyn/c6/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Netral di Pemilu 2014, PNS Harus Diberi Sanksi
Redaktur : Tim Redaksi