AKBP Doni Mendapat Laporan dan Kiriman Video, Anak Buahnya Langsung Bergerak

Kamis, 12 Agustus 2021 – 02:50 WIB
Kapolres Cianjur, Jawa Barat, AKBP Doni Hermawan. ANTARA POTO. (Ahmad Fikri)

jpnn.com, CIANJUR - Tim dari Polres Cianjur, Jawa Barat tengah mengusut dan memburu pelaku premanisme berupa pungutan liar atau pungli di wilayah selatan Cianjur yang videonya viral di sosial media.

Modus para pelaku premanisme itu ialah menjual paksa bendera kepada pengendara yang melintas di sepanjang jalur Cidaun-Sindangbarang.

BACA JUGA: Yamaha N-Max Tabrak Sedan, Bum, Terbakar, Pengendara Tewas

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengaku telah mendapat laporan dari pengendara yang melintas di jalur tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mendapat kiriman video terkait aksi penjualan bendera secara paksa oleh dua orang pemuda dengan dalih panitia HUT RI.

BACA JUGA: Jokowi Datangi Terminal Grogol Petamburan, Membuka Kaca Jendela Mobil, Lalu Melambaikan Tangan

"Kami sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait laporan tersebut, bahkan kami sudah meminta jajaran polsek untuk melakukan patroli dan menindak tegas pelaku pungli dan aksi premanisme yang meresahkan pengguna jalan di wilayah selatan," ucap AKBP Doni Hermawan, Rabu malam (11/8).

Dia pun mengimbau masyarakat dan pengguna jalan yang merasa diresahkan oleh aksi serupa agar melapor ke polsek terdekat atau langsung ke Mapolres Cianjur supaya bisa ditindak tegas.

BACA JUGA: Pengumuman Serius untuk Warga Surabaya, Hati-hati Bila Nomor Ini Menghubungi Anda

"Kami akan mendalami dua orang pemuda sebagai pelaku pungli dan aksi premanisme dengan menjual paksa bendera berukuran kecil pada setiap pengendara yang melintas. Mereka memaksa menjual bendera pada pengendara dengan nopol luar kota," beber Doni.

Sementara itu, Kang Dea, warga di Jalan Raya Cidaun-Sindangbarang mengaku baru tahu ada aksi premanisme melalui video viral di media sosial di lokasinya sangat dikenalinya.

Dia menyebut lokasi terjadi pungli itu masuk ke wilayah Kecamatan Sindangbarang. Tetapi, pihaknya tidak mengenali wajah pelaku karena menggunakan masker.

"Setahu kami, Karang Taruna atau pemuda setempat tidak ada yang meminta sumbangan di tengah jalan termasuk menjual bendera. Kami baru tahu setelah melihat video di media sosial," kata tokoh pemuda Sindangbarang itu. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler