Pengumuman Serius untuk Warga Surabaya, Hati-hati Bila Nomor Ini Menghubungi Anda

Selasa, 10 Agustus 2021 – 11:50 WIB
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara meminta masyarakat berhati-hati dan mewaspadai maraknya penipuan baik melalui SMS, WhatsApp maupun media sosial yang mengatasnamakan Wali Kota Surabaya.

Pasalnya, sudah terjadi penipuan oleh seseorang yang mengaku Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Pelaku menggunakan nomor whatsapp 0831-2295-5675.

BACA JUGA: Reni Menyampaikan Kabar Gembira untuk Warga Surabaya, Alhamdulillah

"Dalam akun WhatsApp itu, terlihat wajah wali kota yang dipasang sebagai foto profil dengan mengenakan kemeja putih dan tengah membaca koran," ucap Febri -panggilan Febriadhitya, kemarin.

Dia menjelaskan dalam pesan singkat yang diterima sejumlah korban, pelaku mengaku sebagai Wali Kota Surabaya yang sedang menggalang donasi.

BACA JUGA: Tak Disangka, Sabu-sabu 126,6 Kg Itu Ternyata Dikendalikan oleh DK

Dalam teks pesan itu disebutkan donasi berupa uang itu rencananya akan digunakan untuk berbagi kepada yayasan serta pondok pesantren.

"Jadi, dipastikan semuanya tidak benar. Nomor itu bukanlah milik wali kota," ucap Febri menegaskan.

BACA JUGA: PPKM Level 4 Menjadi Tantangan Terberat, Empat Hal Ini Bisa Jadi Solusi

Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, badan usaha milik daerah (BUMD), maupun pihak swasta untuk lebih berhati-hati dan mewaspadai segala bentuk penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Apabila ada yang menghubungi dari nomor 0831-2295-5675 dalam bentuk apa pun mohon untuk berhati-hati atau diabaikan saja," pinta Febri.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya agar tidak langsung memercayai bila dihubungi orang dengan nomor tersebut ataupun nomor lain yang mengatasnamakan Wali Kota Eri Cahyadi dengan maksud atau tujuan tertentu.

"Mohon warga Surabaya untuk berhati-hati dan melakukan kroscek terlebih dahulu," kata Febri.

Apabila masyarakat mengetahui kejadian perbuatan melawan hukum tersebut, Febri meminta agar dilaporkan ke pihak berwajib.

Sebab, Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari penipuan tersebut.

"Hati-hati jika ada telepon yang meminta atau ada maksud tertentu mengatasnamakan pejabat pemkot, apa pun alasannya karena hal itu tidak benar," pungkas Febri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler