Akhir Bulan Ini Masyarakat Bisa Menyaksikan Hujan Meteor, Jangan Lewatkan 

Rabu, 13 Juli 2022 – 20:27 WIB
Masyarakat bisa menyaksikan hujan meteor di langit pada akhir bulan ini, catat tanggal dan jamnya. Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat bisa menyaksikan hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids pada akhir Juli 2022.

Fenomena tersebut di langit selatan dan bisa diamati dari wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Bulan Ini Akan Terjadi Dua Puncak Hujan Meteor

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan hujan meteor Alpha-Capricords ini bisa diamati pada 30 - 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. 

Namun waktu terbaik menurut Thomas adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan. Diperkirakan ada sekitar 5 meteor per jam yang tampak melintas di langit. Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi.

BACA JUGA: Mei, Coba Lihat Langit, Ada Hujan Meteor

“Debu-debu komet yang berukuran kecil kecil memasuki atmosfer bumi lalu terbakar menampakkan seperti bintang jatuh," terangnya. 

Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar.

BACA JUGA: Hujan Meteor Perseids Manjakan Astronom

Sementara, hujan meteor Delta Aquariids bisa diamati pada 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur. Puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan.

 “Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini,” ujarnya.

Thomas menambahkan gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia.

Diharapkan kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Thomas menyarankan lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.

Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

“Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 kilometer,” pungkas Thomas Djamaluddin. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Hujan Meteor   meteor   Komet   BRIN  

Terpopuler