jpnn.com, JAKARTA - Wabah virus corona atau Covid-19 terus terjadi. Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk melakukan social distancing. Imbauan itu mendapat respons. DKI Jakarta pun terlihat lengang, Minggu (22/3) siang.
Sejumlah jalan protokol di Jakarta nyaris sepi. Misalnya Jalan Sudirman. Tidak banyak dilalui kendaraan. Aktivitas masyarakat di akhir pekan yang biasanya ramai, kali ini terlihat sepi sekali.
Pantauan JPNN.com, Jalan Jenderal Sudirman baik itu arah Bundaran Hotel Indonesia maupun Blok M, terlihat lengang. Hanya satu dua kendaraan yang melintas. Tidak banyak yang beraktivitas. Bus Transjakarta terlihat ada yang beroperasi. Tidak ada kemacetan di jalan raya.
Biasanya, meskipun di hari libur, Jalan Sudirman tetap ramai. Namun untuk kali ini sepi.
Sejumlah petugas keamanan terlihat berjaga di depan gedung perkantoran. Mereka menggunakan masker.
BACA JUGA: Khofifah Umumkan Sidoarjo dan Magetan Jadi Daerah Terjangkiti COVID-19
Beberapa pengguna kendaraan roda dua masih terlihat melintas jalan tersebut. Ada yang bermasker. Ada pula yang tidak bermasker. Jalanan benar-benar lengang. Ada pula satu dua masyarakat yang berjalan kaki di trotoar. Mereka menggunakan masker.
Pun demikian di kawasan Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakpus, terlihat cukup lengang. Meski ada aktivitas masyarakat, tetapi tidak seramai hari biasanya, termasuk Minggu.
Kawasan Jalan Bendungan Hilir juga terlihat lengang. Meskipun masih banyak pertokoan maupun warung yang buka. Aktivitas ekonomi tetap berjalan.
Lokasi sekitar Bundaran Hotel Indonesia juga terlihat sepi. Tidak seperti hari biasa, maupun akhir pekan. Lalu lintas pun tidak padat. Beberapa pusat perbelanjaan masih buka. Terpantau masih ada aktivitas yang dilakukan, meski tidak seramai hari biasanya, termasuk Minggu.
Di sisi lain, Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanggulangan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pihaknya tidak segan-segan mengingatkan masyarakat untuk menerapkan sosial distancing ketika melaksanakan kegiatan sosial bersama.
“Kami harap kebijakan ini bisa diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat sampai pada tahapan bahwa setiap komunitas mampu menjaga lingkungan," kata Yurianto dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Minggu (22/3).
Ia mengatakan untuk saling mengawasi, mengingatkan, membantu. Karena pada hakikatnya inilah jati diri bangsa yang selalu gotong royong dan memiliki tenggang rasa sosial untuk bersama menghadapi Covid-19.
“Kami lihat makin hari makin bagus upaya yang dilakukan masyarakat di dalam rangka menjaga jarak dalam konteks kontak sosial antarsesama," ujarnya.
Yurianto menambahkan sudah cukup banyak masyarakat yang memahami, namun hal ini perlu ditingkatkan lagi.
“Karena ini salah satu cara paling efektif untuk menghindari mencegah penularan dari satu orang yang sakit ringan sehingga merasa tidak sakit atau bahkan tanpa gejala sama sekali," katanya.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Berita Duka, Tiga Dokter Meninggal Diduga Terpapar Virus Corona
BACA JUGA: Jumlah Positif Corona 514 Orang, Sembuh 29, Meninggal 48
Redaktur & Reporter : Boy