Akhir Tahun, Rupiah Bisa Rp 15.600 per USD

Minggu, 07 Oktober 2018 – 02:30 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Instute For Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah menjadi Rp 15.200 - Rp 15.600 per USD hingga akhir tahun nanti.

Menurut Bhima, pelemahan itu masih dipicu tekanan perekonomian global.

BACA JUGA: Perlu ada Perubahan Gaya Bermain Tim Jokowinomics

"Dari sisi global data tenaga kerja AS cukup positif sehingga memicu spekulasi kenaikan Fed rate yang lebih agresif. Dari Eropa kondisinya masih mengkhawatirkan ada ketidakpastian Brexit dan parlemen Italia," ujar Bhima, Sabtu (6/10).

Bhima menambahkan, kenaikan harga minyak menjadi USD 85 per barel turut memberi dampak.

BACA JUGA: Rupiah Anjlok, Piaggio Masih Bertahan dengan Harga Lama

Sebab, hal itu mendorong pelebaran defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) lantaran biaya impor yang semakin mahal.

"Impor migas akan sedot devisa secara alamiah. Sampai akhir tahun CAD bisa tembus tiga persen," tutur Bhima.

BACA JUGA: Nyaris Rp 15.200 per USD, Bu Ani Sebut Faktor Eksternal

Dia menambahkan, Turki dan Argentina mengalami krisis karena CAD-nya jelek.

“Ini kemudian memicu panic sell off dari investor asing. Seminggu terakhir asing lepas Rp 1,6 triliun dari pasar modal. Outlook ekonomi Indonesia masih dibayangi stagnasi pertumbuhan di kisaran lima persen," kata Bhima. (hap/jpc/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dolar Tembus Rp15 Ribu, Jokowi Perlu Pertimbangkan Reshuffle


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler