jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Pemerintah Israel menutup akses buat warga Palestina masuk ke Masjid Al Aqsa menuai kecaman dari publik internasional.
Termasuk dari Indonesia. Protes atas kebijakan pemerintah Israel belum berhenti, bahkan semakin kencang.
BACA JUGA: Marilah Berdoa agar Allah Menurunkan Azab ke Israel
Akan tetapi, mayoritas berharap konflik dua negara ini segera diakhiri dengan cara bijaksana.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Hery Haryanto Azumi yang mendesak konflik di Masjid Al Aqsa diselesaikan dengan cara persuasif.
BACA JUGA: Hanafi Rais: Indonesia Harus Galang Dukungan Hentikan Kebiadaban Israel
Menurut sekretaris jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon itu, konflik di Yerusalem sudah berlangsung ribuan tahun.
Upaya untukk mewujudkan perdamaian pun telah dilakukan oleh banyak pihak dari generasi ke generasi.
BACA JUGA: Menlu: OKI Segera Bersidang Sikapi Kekerasan di Al Aqsa
Namun, perdamaian abadi di kota tertua di Yerusalem itu sulit diwujudkan.
"Karena ada kepentingan besar yang berusaha mempertahankan agar konflik tersebut terpelihara," terang Hery, Senin (24/7).
Mantan ketua umum PB PMII ini mengatakan, konflik memperebutkan Yerusalem harus diselesaikan dengan mengedepankan dialog yang melibatkan berbagai kalangan.
"Ini mengingat Al Aqsa adalah tempat suci, tidak hanya bagi umat Islam tetapi juga Yahudi dan Nasrani. Makanya, cara menyelesaikannya hindari cara militer," ujar pria asal Trenggalek, Jawa Timur ini.
Terkait kalangan dalam dialog, sambung Hery, bisa melibatkan kelompok moderat lintas agama yang gandrung perdamaian.
"Kaum moderat lintas agama harus bersatu untuk mewujudkan perdamaian. Kami percaya Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi memiliki moral standing untuk menyerukan dialog internasional kaum moderat lintas agama," katanya.
"Para tokoh kelompok moderat lintas agama sedunia nanti berkewajiban menyerukan perdamaian pada skala global. Tentu dengan mengajak pihak-pihak terkait untuk menahan diri dari penggunaan kekerasan dan senjata dalam menyelesaikan perbedaan dan permasalahan yang terjadi," pungkas Hery. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fatayat NU Serukan Jihad Melawan Kemiskinan dan Penindasan
Redaktur & Reporter : Ragil