Pesawat pembawa 800 tenda dari Komisi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) tiba di Kota Andijan, Uzbek Timur
BACA JUGA: Ingin Tangkap Osama, Ditangkap Polisi
Karena sudah semakin jelasnya dampak krisis kemanusiaan akibat kerusuhan etnis di Kyrgyzstan, diplomat tertinggi AS untuk wilayah tersebut, Robert Blake, mengunjungi ibu kota Uzbekitsan, Tashkent, dan Bukit Ferghana Valley di perbatasan Kyrgyz.Di bawah perintah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Blake akan berada di Bishkek Jumat (18/6) dan Sabtu (19/6) untuk berkonsultasi langsung dengan pemerintah interim Kyrgyzstan.
"Telah terjadi krisis kemanusiaan di Kyrgyzstan dan kami bersiap meresponsnya lebih jauh," ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Philip Crowley seperti dilansir Agence France Presse.
Negara tetangga menerima lebih dari 75 ribu pengungsi
BACA JUGA: AS Temukan Mineral Berharga di Afghanistan
Akibatnya, ribuan pengungsi tidak tertampung terlunta-lunta di perbatasan.Di bawah suhu panas dan tidak ada makanan untuk dikonsumsi, ratusan orang pengungsi tetap menunggu di sejumlah pos perbatasan menuju Uzbekistan, di luar Kota Osh.
"Kami tidak menerima bantuan
Otoritas di Osh mulai membersihkan jalanan dari bangkai kendaraan yang terbakar
BACA JUGA: Anggota DPR Ngotot Ingin Ke Gaza
Sementara kebutuhan pokok seperti sayur, roti, dan mentega dijual dengan menggunakan truk berkeliling kotaKendaraan lapis baja militer tampak di sejumlah titik.Karena terbatasnya persediaan air minum dan makanan di Osh, sejumlah warga mengantre di depan toko-toko yang juga dijaga tentara bersenjata.
Suasana di Osh yang mulai stabil kembali tergangguRentetan tembakan senjata berat kembali terdengar dini hari kemarin (16/6), di tengah upaya pemerintah Kyrgystan mengembalikan stabilitas keamananMereka meminta penjaga perbatasan Uzbekistan menyampaikan pesan kepada orang tercintanya untuk melintasi kawat berduri.
AFP melaporkan di Desa Shark di Osh, sebuah perkampungan berisi 50 rumah hangus terbakar dan semuanya rata dengan tanahDi sejumlah tembok yang masih berdiri terdapat kata "SOS" yang ditulis cat berwarna-warni.
Davran Badalov, 35, pemilik toko roti Uzbek mengatakan, rumah-rumah itu diserang kelompok gang yang berteriak "Kyrgyztan untuk orang Kyrgyz""Saya tidak tahu siapa merekaAda yang berseragam dan warga sipilKami tidak mempunyai apa-apa untuk melawan, kecuali batu," jelasnya(cak/c2/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Yakinkan Tak Anti Inggris
Redaktur : Tim Redaksi