WASHINGTON - Kala mata publik tertuju pada pertandingan sepakbola Piala Dunia (PD) antara Amerika Serikat (AS) dengan Inggris, Presiden Barack Obama melakukan pembicaraan khusus dengan Perdana Menteri (PM) Inggris David CameronTelepon selama satu jam setengah, Sabtu waktu setempat (kemarin WIB) itu, membahas penyelesaian krisis lingkungan di Teluk Meksiko akibat tumpahan minyak yang terus meluas.
Dalam pembicaraan yang oleh Downing Street disebut "hangat dan konstruktif" tersebut, Cameron menyatakan keprihatiannya atas bencana kemanusiaan dan lingkungan tersebut
BACA JUGA: Rusuh Kyrgistan, 80 Tewas
Namun, PM yang baru saja dilantik itu juga mengingatkan peran penting BP, raksasa minyak yang bertanggung jawab atas bencana tersebut, bagi Inggris dan juga ASDowning Street, kantor PM Inggris melansir, kedua pemimpin negara sepakat bahwa BP harus melanjutkan upayanya untuk memastikan langkah-langkah strategis segera diambil, demi menghentikan akibat bencana sejak 20 April lalu itu
BACA JUGA: Janji Kan, Sang PM Populis
Sementara menurut Gedung Putih, Obama menegaskan kembali komitmennya untuk terus menjalin hubungan istimewa sekaligus bersejarah antara kedua negara."Presiden (Obama) dan Perdana Menteri (Cameron) membahas dampak dari luberan minyak di Teluk Meksiko, dan menegaskan kembali bahwa BP harus melakukan apapun yang terbaik untuk mengatasi situasi ini," ungkap pernyataan pemerintah itu.
Seperti dilansir Christian Science Monitor, beberapa hari terakhir, Obama menuai kritik dari sejumlah kalangan di Inggris, karena masih menggunakan nama lama, perusahaan raksasa minyak British Petroleum dalam sejumlah pernyataannya
BACA JUGA: ABG Petualang Dilarang Keliling Dunia Lagi
Obama dianggap anti Inggris.Obama juga menyatakan bakal memecat CEO BP Tony Hayward, jika dalam waktu dekat tidak mampu menemukan solusi dari bencana tersebutPernyataan itu memicu kemarahan para pensiunan dan pengusaha InggrisBanyak pensiunan Inggris yang berinvestasi di BP.
Namun, Dubes AS di London membantah tuduhan tersebutMenurut Louis Susman, pernyataan Obama bukanlah berarti anti Inggris"Dia (Obama) akan menyatakan hal serupa (memecat Direktur BP), jika perusahaan yang bertanggung atas terjadinya bencana itu adalah perusahaan Amerika," katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Louis menyatakan hal itu bukanlah isu diplomatik"Ini adalah isu bahwa kita sedang menghadapi bencana yang tidak hanya berdampak pada hilangnya nyawa manusia, spesies ikan di lautan musnah, dan kerusakan ekonomi," katanya"Saya rasa saat itu Presiden memang menyebut British Petroleum, tapi dia lebih sering menyebut 'BP' untuk masalah ini," katanya.
Barack Obama sendiri dalam perbincangan teleponnya dengan PM Cameron, menyatakan bahwa kritikannya terhadap BP terkait Teluk Meksiko, tidak ada hubungannya dengan identitas sebuah negaraMenurutnya, BP adalah sebuah perusahaan multinasional dan tidak berkepentingan untuk merendahkan nilai-nilai sebuah bangsaCameron dijadwalkan mengunjungi AS sebagai PM untuk kali pertama pada 20 Juli.
Dalam sebuah surat resminya, Sabtu (12/6), satuan penjaga pantai AS menyatakan bahwa konsep BP untuk menadah luapan minyak di Teluk Meksiko tidak mencukupi, serta mendesak perusahaan tersebut untuk memperkuat upayanya dalam 48 jam ke depan"BP harus mengidentifikasi kapasitas penadah minyak tambahan 48 jam ke depan, untuk mengantisipasi luapan minyak berikutnya," tulis Laksamana James Watson.
Surat tersebut dilayangkan, setelah badan Survei Geologi AS menyatakan bahwa 40 ribu barel minyak per hari telah keluar, sebelum alat penadah itu dipasangkanBahkan, jumlahnya diperkirakan telah mencapai dua kali lipat"Saya juga prihatin bahwa upaya Anda sejauh ini tidak mencukupi untuk mengarahkan minyak yang jumlahnya memang berlebihan," tambahnya.
Jajaran direktur BP sendiri akan melakukan pertemuan hari ini, Senin (14/6), untuk membahas kemungkinan penambahan kapasitas penadah minyak(cak/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Perketat Blokade Lagi
Redaktur : Tim Redaksi