jpnn.com, SIDOARJO - Nama Yasin tertera dalam daftar calon jemaah haji (CJH) yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Pria berusia 94 tahun, dia menjadi CJH tertua dari Kota Sidoarjo.
Ketika ditemui di rumahnya, sosok Yasin sangat bugar. Mampu berdiri tegak, berjalan pun dengan langkah cepat.
BACA JUGA: Koper Jemaah Haji Indonesia Diberi Tanda Warna
BACA JUGA : Dapat Hadiah dari Jokowi, Qari Terbaik Dunia Ini Ingin Berangkatkan Orang Tua Berhaji
Berpindah dari tempat duduk ke kamar. Lalu mengambil hem seragam haji hasil jahitan tangannya. Ada juga celana panjang yang dia buat.
BACA JUGA: Visa Jemaah Haji Mulai Diproses Bulan Depan
"Tahun 1970-an mulai belajar menjahit," katanya. Dia belajar menjahit dari temannya. Meski begitu, jahitannya cukup rapi.
Kakek delapan cucu tersebut masih lancar bercerita kisah masa lalunya. Saat remaja, dia bergabung menjadi pejuang.
BACA JUGA: Proses Visa Haji Usai Ramadan
BACA JUGA : Istimewa, Bagasi Jemaah Haji akan Diantar hingga ke Kamar Hotel
Bukti pernah menjadi bagian dari sejarah pun masih tersimpan rapi. Buyut dua cicit itu masih tercantum sebagai veteran.
Ditanya kesiapannya berhaji, bapak delapan anak tersebut mengaku siap. Dia sangat bersyukur bisa ke Tanah Suci dalam keadaan sehat. Masih kuat berjalan.
Setiap hari Yasin selalu jalan kaki untuk salat di masjid. Jaraknya sekitar 300 meter pulang pergi.
"Saya olahraganya ya jalan kaki. Sebelum operasi empedu beberapa waktu lalu, tiap pagi selalu jalan kaki 7-10 kilometer," katanya.
"Pokoknya dalam waktu 10 menit bisa mencapai 1 kilometer," lanjutnya.
BACA JUGA : Calon Jemaah Haji Cadangan Bisa Mengisi Kuota yang Belum Lunasi BPIH
Kebiasaan tersebut dibenarkan Sugeng Utomo, menantunya. Yasin sering ke masjid bersamanya. Tapi, Sugeng sering tertinggal.
"Saat mengunci pintu, saya tengok ke belakang Bapak sudah jauh jalannya," ucapnya.
Menurut Yasin, tidak ada resep khusus menjaga kebugaran badan. Dia sehat karena memang selalu berupaya menjaganya.
Bukan hanya olahraga. Tapi juga menerapkan prinsip hidup yang membuat jiwanya senantiasa bahagia.
"Mboten kabotan pikir (tidak berpikir yang berat, Red). Kesehatan harus dirawat," ucapnya.
Soal makanan, dia tetap mengonsumsi daging kambing meskipun memiliki riwayat penyakit darah tinggi. Yasin juga gemar makan durian. Olahan kupang pun tetap dilahap.
Bahkan, saat dirawat di rumah sakit, dia minta makan lontong kikil. Yasin akan berhenti mengonsumsi makanan tersebut jika ada keluhan. (may/c25/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelunasan Ongkos Haji Akan Mulai 22 Mei 2019
Redaktur & Reporter : Natalia