Akhirnya Hosni Mubarak Tumbang

Massa Sambut Suka Cita Revolusi Jumat

Sabtu, 12 Februari 2011 – 03:29 WIB
Massa menyambut suka cita pengunduran diri Presiden Mesir Hosni Mubarak, setelah tiga pekan para demonstran melumpuhkan kota di Kairo Mesir. Foto : Reuter
Presiden Mesir Hosni Mubarak akhirnya menyerah! Setelah tiga minggu menghadapi tekanan massa, pendudukan massa demonstran, ia menyatakan mundur dari jabatannyaPengunduran diri Mubarak disampaikan wakil Presiden Omar Suleiman.

KAIRO - Setelah tiga puluh tahun berkuasa, Presiden Mesir Hosni Mubarak mengundurkan diri

BACA JUGA: Bom Domodedovo Dirakit di Desa

Hosni  akhirnya mengalah, setelah gelombang massa demonstran yang tanpa lelah selama tiga pekan menduduki  kota
Ribuan demonstran konsisten dengan tuntutannya, baru akan membubarkan diri setelah Mubarak  mundur.
Pengunduran diri Mubarak disampaikan oleh Wakil Presiden Omar Suleiman

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri di Pakistan Renggut 31 Jiwa

Dalam pesannya, Seleiman  menyatakan Dewan Militer akan mengambil alih pemerintahan, hingga pemilu bulan September mendatang


"Setelah mencermati aksi massa demonstran yang melumpuhkan kota, akhirnya kepala negara memutuskan  untuk mengambil langkah ini," kata Omar Suleiman.
Pernyataan Omar Suleiman disambut suka cita ribuan massa dan rakyat mesir

BACA JUGA: Tewas Akibat Bokong Maut Impian

Sorakan dan jeritan massa  memekik menyambut pernyataan Omar SuleimanIni merupakan kemenangan kelompok reformis Mesir

Suasana gegap gempita memekik di Tahrir Square yang sudah tiga pekan terakhir dijadikan basis konsentrasi massa untuk menggulingkan Hosni Mubarak"Free Mesir, Free Mesir...." teriak pemuda Mesir menyambut kemenangannyaSementara ribuan demosntran lainnya, melambai-lambaikan  bendera merah, putih dan hitamSebagian massa lainnya merayakan kemenangan ini dengan membakar kembang api, dan konvoi mobil berkeliling kota dengan  membunyikan klakson.

"Hari ini merupakan hari terbesar dalam hidup sayaSebuah kemenangan terbesar yang kami dapatkan  dalam sejarah hidup saya," kata politisi oposisi Mohamed Elbaradai menyambut mundurnya Hosni  Mubarak."Negara ini telah bebas dari rezim diktator!" Elabaradai menambahkanSuasana suka cita di Tahrir Square Kairo Mesir seperti tak terbendung lagiDalam sebuah wawancara  dengan televisi al-Jazeera, nampak ribuan warga mesir bernyanyi, menari dengan penuh semangat"Ini merupakan sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya di Mesiri," kata seorang warga saat  diwawancarai oleh televisi Al Jazeera"Pernyataan Omar selama tiga puluh detik, telah mengakhiri 30  tahun masa kepemimpinan Hosni Mubarak."

Ini merupakan hari bersejarah bagi rakyat Mesir, yang semula mulai tidak sepaham lagi dengan  pemerintahan Hosni MubarakSetelah 18 hari menggelar aksi demonstrasi, dan bertahan di Lapangan Tahrir SquareKamis lalu, massa demonstran berharap Mubarak sudah lengser keprabonNamun apa yang meraka dapatkan? Presiden Hosni Mubarak tak bergeming, dan menyatakan akan tetap tinggal dan selalu berada di kantor kepresidenan.

Tapi kemudian tekanan terus bertambah besarPada hari Jumat berkumpul di Kairo saja, ratusan ribu - di Lapangan Tahrir, di depan televisi negara, di luar istana presidenDi kota-kota lainnya di Mesir, juga ada protes massaMubarak terbang pada sore hari dengan keluarganya dari Kairo di resort  Sharm al-Sheikh di Laut MerahBaru beberapa jam kemudian, pengunduran dirinya diumumkan.

Militer Mesir yang mendapatkapn peralihan kekuasaan dari Hosni Mubarak pada menjelang Sabtu dinihari WIB, membubarkan kabinet pimpinan Perdana Menteri Ahmed ShafiqPerdana Menteri Ahmed Shafiq ditunjuk oleh Presiden Mubarak dua pekan lalu menyusul pengunduran diri Ahmed Nazief, Jumat (28/1) pekan silamSeperti dikutip kantor berita Mesir, MENA, selain pembubaran kabinet, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata juga menangguhkan parlemen.

Unjuk rasa akbar yang disebut "Jumatul Ghadhab (revolusi Jumat red) itu menewaskan lebih dari 100 orang  akibat terlibat bentrok hebat dengan polisi.Sejak Revolusi Jumat itu, berlanjut hingga pekan ke tiga pada Jumat (11/2) dengan merubah yel-yel "Jumatut Tarhil" (Jumat perginya Mubarak).  Para pengamat mengatakan, Mubarak bertahan di kekuasaan hingga 30 tahun sejak 1981 itu akibat  mendapat dukungan kuat dari militerMubarak dalam pidatonya pada Kamis malam menyatakan tidak mundur, namun menyerahkan kekuasaannya kepada Wapres Omar Suleiman, mantan kepala intelijen, dan mengajukan amandemen konstitusi.

Kendati diprotes pengunjuk rasa, Dewan Tertinggi Militer menyatakan mendukung pengalihan kekuasaan  Presiden Mubarak kepada Wapres Suleiman tersebutMiliter menjanjikan pemilihan umum bebas, namun belum menentukan tanggal pastinyaRakyat menyambut gegap gempita atas pengunduran diri Mubarak tersebut.(aj/afp/rtr/jpnn)





BACA ARTIKEL LAINNYA... Saudara Pengebom Bandara Rusia Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler