Usai pertemuan, gubernur yang akrab disapa jokowi itu enggan berkomentar panjang. Ia hanya berharap, Dewan Pengupahan dapat segera mengeluarkan rekomendasi agar polemik ini cepat selesai.
"Saya minta supaya malam ini kalau bisa sudah rampung. Tapi kalau belum rampung gimana? Kalau belum rampung yah ketemu lagi," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI, Selasa (13/11).
Jokowi pun mengaku tidak akan mengambil keputusan secara sepihak. Meski massa buruh mendesak penetapan upah mimimun provinsi (UMP) Selasa malam, namun ia tetap akan menunggu rekomendasi Dewan Pengupahan.
"Ya, saya tunggu rekomendasinya. Kalau saya main putuskan berarti otoriter dong," ucap Jokowi.
Sementara itu Sekjen Forum Buruh DKI, Mohammad Toha mengatakan bahwa Jokowi telah mendengar tuntutan kaum buruh. Namun, ia tetap memerintahkan massa buruh untuk terus bertahan di depan Balai Kota hingga rapat pembahasan UMP selesai.
"Tadi sudah ditanya harga matinya piro? Sudah kita sampaikan, sekarang tinggal kita tunggu apa Jokowi akan menepati janjinya," kata Toha yang berorasi di mobil komando. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Anggap Tuntutan Buruh Tidak Realistis
Redaktur : Tim Redaksi