Akhirnya, Mendag Buka Suara soal Harga Minyak Goreng hingga Cabai

Senin, 15 November 2021 – 15:45 WIB
Mendag Lutfi buka suara soal kenaikan harga minyak goreng hingga cabai. Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi buka suara soal harga minyak goreng dan kebutuhan pokok lain menjelang akhir tahun.

Menurut dia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin ketersediaan tiga komoditas bahan pokok yakni minyak goreng, cabai merah, dan kedelai menjelang Perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

BACA JUGA: Pantauan Pasar Akhir Pekan, Harga Cabai, Bawang, hingga Minyak Goreng

"Kami memastikan stoknya dan harganya terjangkau," Mendag Lutfi setelah Rapat Koordinasi Nasional Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok Kota Bandung, Senin (15/11).

Lutfi menjelaskan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri telah berkoordinasi dengan 34 kepala dinas perindustrian dan perdagangan untuk memastikan kebutuhan barang pokok dan penting menjelang nataru.

BACA JUGA: Pantauan Harga Minyak Goreng, Cabai, hingga Bawang Hari Ini

Dia menilai perkembangan harga bahan pokok jelang nataru kali ini terpengaruh oleh perubahan iklim.

Salah satunya, kata dia, yang dialami oleh komoditas cabai merah. Kemudian, perkembangan harga minyak goreng dan kedelai yang dipengaruhi oleh kondisi global.

BACA JUGA: Update Harga Minyak Goreng hingga Cabai Merah Hari Ini

"Contohnya minyak goreng. Minyak goreng ini sekarang ini sudah mencapai level Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu untuk kemasan sederhana karena harga CPO (crude palm oil)," ujarnya.

Selain itu, lanjut Lutfi, komoditas lain yang naik adalah telur ayam ras dan cabai merah.

"Untuk telur ayam ras, sebelumnya turun drastis kini harganya naik," ucap Lutfi.

Namun, kenaikan ini masih wajar mengingat ongkos dari peternak telur mencapai Rp 19 ribu hingga Rp 21 ribu per kilogram.

"Sehingga harga yang wajar Rp 24 ribu, jadi kita mesti memaklumi bahwa kita harus hidup berdampingan dan kita harus memproteksi petani telur ini," katanya.

Lutfi mengakui adanya kenaikan sebesar 15 persen pada harga cabai, jelang nataru, karena pengaruh musim penghujan.

Menurutnya, pengaruh cuaca membuat harga cabai otomatis melambung dan akan bergerak normal.

Namun, melalui berbagai koordinasi Lutfi melihat stok aman hingga 1,5 bulan untuk kebutuhan Nataru. Ada daerah yang mampu menghasilkan cabai untuk stok masyarakat.

"Sehingga untuk cabai ini masalahnya dari siklus cuaca, yang biasanya kering dan basah mempengaruhi dari harga cabai," kata Mendag. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Minyak Meroket, DPR Minta Pemerintah Bertindak


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler