jpnn.com, JAKARTA - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melepas pengangkutan pertama truk bermuatan bahan bakar alternatif dari pengolahan sampah TPST Bantargebang.
Puluhan truk tersebut nantinya akan menuju pabrik semen, yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).
BACA JUGA: Fasilitas RDF di TPST Bantargebang Bakal Rampung Akhir Tahun Ini
Ini merupakan tindaklanjut dari perjanjian antara Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) UPST DLH DKI Jakarta dengan PT. Indocement dan SBI.
Penjanjian itu mengatur penjualan Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif dari pengolahan sampah kepada industri semen sebagai offtaker hingga lima tahun ke depan dan bisa diperpanjang.
BACA JUGA: Gegara Limbah Masker, 110 Petugas Kebersihan di TPST Bantargebang Sempat Tertulari Covid-19
Heru Budi menyampaikan terima kasih kepada industri semen yang bersedia bekerja sama menjadi offtaker RDF dari TPST Bantargebang.
“Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih atas kesediaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menjadi offtaker dari output pengolahan sampah menjadi RDF,” ujarnya di lokasi, Selasa (27/6).
Heru menyebutkan bahwa kerja sama ini merupakan solusi permasalahan sampah di TPST Bantargebang yang saat ini hampir mencapai kapasitas maksimalnya.
“Ini menjadi solusi, karena setiap harinya, sebanyak kurang lebih 7.500 ton per hari sampah dari wilayah DKI Jakarta diangkut ke TPST Bantargebang sehingga hampir mencapai kapasitas maksimalnya,” tuturnya.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya menuturkan bahwa kerjasama ini merupakan sinergi antara pemerintah dan swasta dalam menyelesaikan masalah sampah.
“Ini merupakan bukti nyata kolaborasi dan sinergi antara pihak swasta dan pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampaha, kami berharap kerja sama ini akan membantu mengurangi jumlah sampah yang tertimbun di TPST Bantargebang,” kata Christian. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi