jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Kendati seorang brigadir jenderal yang gagah berani, Ike Edwin adalah manusia biasa. Ia pun tak kuasa menahan tangis karena harus mengakhiri masa tugasnya sebagai Kapolda di Sai Bumi Ruwa Jurai, Provinsi Lampung.
Momen haru menyeruak kala Ike Edwin menerima penghargaan Radar Lampung Award di lapangan Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) Saburai, Bandarlampung, Minggu (9/10) pagi. Penghargaan itu diserahkan Direktur Radar Lampung Group Ardiansyah di sela kegiatan Gowes dan Jalan Sehat HUT TNI ke-71.
BACA JUGA: Astaga, 32 ABG Pesta Miras, 7 Diantaranya Perempuan
Award itu untuk kategori Pimpinan Polri yang penuh dedikasi dan prestasi selama menjabat sebagai Kapolda di Sai Bumi Ruwa Jurai, Provinsi Lampung.
Di atas podium, Dang Ike-sapaan akrab Ike Edwin-menyeka air mata dengan sapu tangan. Sambutan yang disampaikannya terbata-bata. Dirinya sempat menutup wajah dengan kedua tangan. Tangannya bergetar memegang mikrofon.
BACA JUGA: Wisman Pulang Bawa Duka dan Rasa Trauma
Tak kurang 5 ribu orang yang hadir terdiam sejenak. Termasuk diantaranya Wali Kota Bandarlampung Herman HN, Danrem 043/Gatam Kolonel (kav) Supriyatna, Danbrigif III Marinir Piabung Kolonel (mar) Hermanto, Danlanal Panjang Letkol (P) Kelik Haryadi, dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Lampung Hannibal.
Beberapa peserta Gowes dan Jalan Sehat tak kuasa menahan tangis. Seperti Staf Ahli Kapolda Kombes (purn) Yusril Hakim Yhs. Juga terlihat mata humas Polda Lampung berkaca-kaca. “Semangat Dang! Jangan menangis. Dang Miwang!,” teriakan-teriakan riuh warga terdengar mengapresiasi Dang Ike seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini (10/10).
BACA JUGA: Sang Jenderal pun Menangis...Puisi Perpisahan
Arif, salah satu peserta Gowes turut meneteskan air mata. Dirinya, menilai kepindahan Ike Edwin terjadi justru saat Ike Edwin berhasil melaksanakan program-programnya. Dirinya merasa kehilangan dengan sosok yang bersahaja.
Dalam sambutannya itu, Dang Ike mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga masyarakat Lampung. Ike merasa mendapat dukungan selama menjabat sebagai Kapolda Lampung. Mantan Dirtipikor Bareskrim Mabes Polri ini juga bersyukur diberi kesehatan selama menjabat Kapolda.
“Tentunya keluarga besar tahu, saya lahir di Tanjungkarang. Saya sudah merantau 47 tahun. Dan sekarang baru saja pulang kampung halaman. Dan baru 9 bulan 5 hari saya memimpin Kapolda Lampung,” katanya yang sebentar lagi bertugas sebagai Kasespimma Sespim Polri.
Dirinya juga mengungkapkan keinginannya yang tak kesampaian. Yakni, hingga pensiun mengabdikan dirinya untuk Provinsi Lampung. “Doa saya di penghujung tahun pensiun saya... ingin mengabdikan,” katanya terbata-bata.
Dalam beberapa kesempatan, Ike Edwin juga menyatakan keinginannya bertugas di Lampung karena hendak lebih dekat dan merawat ibunya yang telah berusia lanjut.
Namun, lanjutnya, sebagai perwira polisi dirinya harus loyal terhadap pimpinan dan organisasi. Artinya, Dang Ike harus siap ditugaskan dimana saja.
“Saya terimakasih semuanya kepada masyarakat Lampung. Juga kepada Radar Lampung. Yang telah memberikan bantuan kepada saya sehingga Lampung jadi kondusif. Saya ingin kampung halaman saya ini kondusif semua,” tegasnya.
Semua warga yang tinggal di Lampung, menurut dia adalah warga Lampung. Dan prinsipnya, warga Lampung bersaudara. Karena itu, Dang Ike menganggap seluruh warga Lampung adalah bagian dari keluarga besarnya.
“Saya sebenarnya ingin pensiun di tanah kelahiran saya. Di kampung halaman saya. Sampai mati pun saya ingin dikubur di tanah Lampung,” tutupnya seraya disambut tepuk riuh warga yang hadir.(nca/abd/ega/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Kades, Jangan Lupa Awasi Tempat Karaoke
Redaktur : Tim Redaksi