Akibat Embargo di India, Pengiriman Vaksin AstraZeneca ke Indonesia Ditunda

Minggu, 28 Maret 2021 – 06:05 WIB
Vaksin buatan AstraZeneca. Foto: Reuters/Peter Cziborra

jpnn.com, JAKARTA - Rencana pengiriman vaksin AstraZeneca ke Indonesia periode Maret dan April 2021 ditunda akibat embargo yang terjadi di India.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, situasi ini terjadi karena India sedang mengalami kenaikan kasus COVID-19, sehingga tidak mengizinkan vaksin tersebut keluar dari negara tersebut.

BACA JUGA: Penggunakan Vaksin AstraZeneca di Sulut Dihentikan Sementara, Ternyata Karena Ini...

"Jadwalnya kita (Indonesia) dapat vaksin gratis dari Covax-GAVI, sudah dapat kemarin vaksin AstraZeneca gratis 1,1 juta dosis. Rencananya kita dapat 2,5 juta pada 22 Maret, kemudian April akan dapat 7,8 juta dosis. Ternyata ditunda, karena ada isu India embargo vaksin," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers secara daring, Sabtu (27/3) malam.

Budi Gunadi mengatakan India memiliki kemampuan produksi vaksin AstraZeneca paling besar di dunia.

BACA JUGA: Polemik Vaksin AstraZeneca, Simak Penjelasan PBNU

Dijelaskan, Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca di Indonesia, sedang berupaya menjadwalkan ulang pengiriman vaksin AstraZeneca ke sejumlah negara.

Menteri Kesehatan bersama Kementerian Luar Negeri dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) guna mengupayakan vaksin AstraZeneca bisa dikirim ke Indonesia pada Mei atau Juni 2021.

BACA JUGA: Target Kuota PPPK Meleset, Banyak Guru PNS Pensiun, Ini yang Akan Terjadi

"Nanti saya bersama Menlu segera membicarakan ini dengan WHO, dan mudah-mudahan Mei atau Juni sudah bisa lagi dilakukan pengiriman," katanya.

Budi menyebutkan, jumlah peserta vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 10 juta orang hingga Jumat (26/3) dengan kecepatan vaksinasi di Indonesia sudah sesuai dengan ketersediaan vaksin.

"Hari ini vaksinasi menembus 10 juta vaksinasi, dengan kecepatan harian sudah mendekati 500 ribu penyuntikan per hari. Pada Maret dan April, ketersediaan vaksin sebanyak 15 juta per bulan dan sudah sesuai dengan kecepatan penyutikannya," ujar Budi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler