JAKARTA - Mencuatnya kasus dugaan suap sesmenpora memunculkan kabar tak sedap di internal Partai DemokratSeiring terseretnya sejumlah nama kader partai dalam kasus tersebut, kabar perpecahan di internal partai berlambang mercy itu kemudian ikut menyertai.
Isu perpecahan itu muncul seiring merebaknya kabar kalau pelapor dugaan penyuapan terhadap Sesmenpora Wafid Muharam adalah dari internal kementrian pemuda dan olahraga (kemenpora) sendiri
BACA JUGA: PKB Serukan Nahdliyin Tolak NII
Dari informasi itu lah, pihak KPK lantas bergerak untuk melakukan penangkapanSeperti diketahui, pascapenangkapan tersebut, nama Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M
BACA JUGA: Golkar Siap Kehilangan Tokoh-tokohnya
Nazaruddin ikut terseret namanyaBACA JUGA: RUU BPJS Terhambat, Oneng Sindir SBY
Rosalina yang bekerja sebagai direktur marketing PT Anak Negeri itu disebut-sebut merupakan anak buah dari NazaruddinPerusahaan tersebut selama ini bergerak di bidang perantara atau broker
Rosa saat itu ikut berada dalam satu ruangan satu ruangan bersama Mohammad El Idris, petinggi PT Duta Graha IndahDimana saat itu Idris tertangkap tangan memberikan sejumlah cek bernilai Rp 3,2 miliar kepada Wafid MuharamDiduga pemberian cek tersebut terkait dengan pemenangan proyek PT DGI sebagai pemegang proyek Wisma Atlet Sea Games 2011 Palembang.
Meski tegas dibantah oleh Nazaruddin, keterkaitan Rosalina dan bendahara umum Demokrat sempat diakui politisi Demokrat Ruhut SitompulYaitu, sesaat setelah beberapa pihak mengungkap adanya keterkaitan keduanya
Namun, tak berapa lama politisi yang berlatarbelakang artis dan pengacara itu lantas menarik pernyataannya sendiri"Tadi, dia (Nazaruddin, Red) telepon aku, dan menyatakan kalau dia tidak memiliki hubungan sama sekali dengan cewek tersebut, sekarang itu yang harus kita dengar dan percayai," kelit Ruhut, saat dikonfirmasi ulang, waktu itu.
Rumor yang berkembang muculnya kasus itu terkait dengan kubu-kubu yang ada saat kongres Demokrat yang akhirnya dimenangkan Anas Urbaningrum, 2010 laluRekayasa politik berusaha dibuat untuk menjatuhkan salah satu pihak
Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Penegakan Hukum Benny KHarman membantahnyaMenurut dia, kabar perpecahan itu tidak memiliki dasar"Tidak ada itu, tidak ada," kata Benny
Saat disebutkan, bahwa ada pernyataan sejumlah politisi Demokrat yang terkesan mendukung satu kader dan menyudutkan kader Demokrat yang lain, Benny menegaskan kalau hal tersebut tidak serta-merta diarahkan pada adanya perpecahan"Yang pasti tidak ada perpecahan, kami tetap kompak untuk mendorong adanya upaya penegakan hukum," imbuh ketua Komisi III DPR tersebut
Sebelumnya, politisi Demokrat sekaligus Wakil Ketua Komisi IX Achsanul Qosasi sempat tampil di media memberikan dukungan terhadap NazaruddinPihaknya yakin kalau Nazaruddin tidak terlibat dalam kasus ituTapi, di sisi lain, dia mendorong agar KPK meminta keterangan Andi Mallarangeng sebagai menteri yang bawahannya tertangkap menerima suap.
Dugaan adanya rekayasa politik di balik kasus suap Sesmenpora ini juga sempat tersirat dari pernyataan mantan kuasa hukum Wafid, Adhyaksa DaultDault sempat menyatakan menyatakan kecurigaannya bahwa ada pihak yang berusaha menjebak kliennya yang tertangkap tangan saat bertransaksi suap di kantornya(dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Pranowo jadi Buruan Tenaga Honorer
Redaktur : Tim Redaksi