jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPRD Tapanuli Tengah, Bachtiar Achmad Sibarani mengatakan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar kerap meminta dihubungkan kepada Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang. Hal ini terkait penanganan sengketa Pilkada Tapanuli Tengah.
Bachtiar menyatakan, Akil meminta nomor handphonenya usai menyambangi ke rumah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. Bachtiar pergi ke sana bersama Akil dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara Irham Buana Nasution. Namun ia tidak menjelaskan maksud kedatangan mereka ke rumah Akbar.
BACA JUGA: Penyitaan Mobil Jaguar Airin Terkait TPPU Wawan
"Kami dijemput Pak Akil, naik mobil Pak Akil. Ke rumah Pak Akbar Tanjung. Pas mau pulang, Pak Akil minta nomor handphone saya. Di situ Pak Akil bilang 'kalau saya ada telepon dinda tolong diangkat ya'," kata Bachtiar saat bersaksi dalam persidangan Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (17/4) malam.
Setelah itu, Bachtiar menyatakan, Akil sempat menghubunginya. Saat itu, dia sedang berada di Jakarta karena ada bimbingan teknik (bimtek) DPRD di Hotel Batavia, Jakarta.
BACA JUGA: Pemilu Aman, BPJS Ketenagakerjaan Yakin IHSG Tembus 5.300
"Saat itu lagi bimtek, ada beberapa kali telepon masuk dari nomor telepon yang saya tidak kenal, jadi saya tidak angkat. Terakhir ada sms masuk yang kata-katanya menyerupai perkataan Pak Akil Mochtar," ujar Bachtiar.
Setelah tahu dari Akil, Bachtiar langsung mengangkat telepon dari nomor tersebut. "Saya keluar, saya angkat. Mohon maaf pak terlambat karena saya lagi bimtek. Akil jawab jangan panggil bapak, abang saja. Akil tanya dinda di Jakarta? Bisa minta tolong menyambungkan ke Pak Bonaran?" ucap Bachtiar.
BACA JUGA: Sebut SDA Ngotot ke Prabowo karena Faktor Muchdi
Bachtiar mengaku Akil menghubunginya beberapa kali meminta agar bisa disambungkan dengan Bonaran. Setelah bisa menghubungi Bonaran, Bachtiar dipanggil Akil. Saat itu Akil menyampaikan soal permintaan uang Rp 3 miliar.
"Pak Akil cerita pengalaman dia calon gubernur, kedua calon ketua Golkar. Dia bilang minta tolong sampaikan permintaan tiga miliar. Saya jawab waktu itu, saya tidak berani," tutur Bachtiar.
Bachtiar sempat menunjukan kepada Bonaran mengenai sms dari Akil terkait permintaan uang. SMS itu ditunjukan Bachtiar ketika mendatangi pertemuan di rumah Bonaran. "Akil bilang kalau berat 3 m, 2 m saja," ungkapnya.
Akil menanggapi keterangan yang disampaikan Bachtiar. Ia mengaku tidak pernah mengenal dan bertemu dengan Bachtiar. "Saya minta klarifikasi kalau saya telepon dia, jam berapa, tanggal berapa, bulan berapa. Jangan hanya mengarang-ngarang saja. Saya tidak pernah mengenal dan bertemu," tandasnya.
Seperti diketahui, dalam dakwaan Akil, Bonaran disebut menyuap Akil sebesar Rp 1,8 miliar. Uang itu diberikan dengan tujuan agar MK menolak permohonan keberatan hasil Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang ditetapkan oleh KPU. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPJS Ketenagakerjaan Target 15,2 Juta Peserta baru
Redaktur : Tim Redaksi